MENYAJIKAN
TANGGAPAN TENTANG KUALITAS KARYA (Film, Cerpen, Puisi, Novel, Karya Seni
Daerah, dll.) DALAM BENTUK TEKS ULASAN
Kompetensi
Dasar: 4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas karya
(film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan
secara lisan dan tulis dengan memerhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau
aspek lisan.
Materi:
1.
Struktur
teks ulasan: identitas karya, orientasi, sinopsis,
analisis, dan evaluasi.
2.
Kaidah
kebahasaan teks ulasan
3.
Cara
menulis teks ulasan
Setelah
mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menyusun teks ulasan dengan
langkah-langkah yang benar. AYO PERHATIKAN KEMBALI MATERI STRUKTUR, KAIDAH
KEBAHASAAN, DAN CARA MENULIS TEKS ULASAN! KAMU PASTI BISA!
1. Struktur Teks Ulasan
Struktur
ataupun susunan dari teks ulasan dibentuk oleh bagian-bagian seperti identitas
karya, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi. Selain itu, sering pula
disertai rekomendasi yang berisikan saran-saran kepada pembaca.
1)
Identitas karya dalam mencakup judul,
pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini
mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung. Hal itu seperti yang tampak pada
contoh teks ulasan sebelumnya mengenai “Film Laskar Pelangi”
2)
Orientasi dalam paragraf pertama, yakni
dengan menjelaskan keberadaannya sebagai suatu karya yang mendapat penghargaan,
sekaligus mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.
3)
Sinopsis berupa ringkasan yang
menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya.
4)
Analisis berupa paparan tentang
keberadaaan unsur-unsur suatu karya. Contohnya dalam sebuah novel, terdapat
tema, penokohan, dan alur.
5)
Evaluasi berupa paparan tentang
kelebihan dan kekurangan suatu karya. Dalam contoh teks ulasan sebelumnya
dinyatakan bahwa novel Atheis menyajikan beberapa pelajaran hidup, bahasanya
mudah dicerna. Adapun kekurangannya bahwa novel tersebut sudah sangat langka
dan sulit diperoleh.
Penjelasan struktur teks ulasan
novel Atheis:
Identitas
Karya:
Mencakup
judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. |
Identitas Buku Judul :
Atheis Pengarang :
Achdiat K. Mihardja Penerbit :
Balai Pustaka Tahun terbit : 1949 (cetakan pertama) Tebal halaman : 232 halaman |
Orientasi:
Terdapat dalam paragraf
pertama, yakni dengan menjelaskan keberadaannya sebagai suatu karya yang
mendapat penghargaan, sekaligus mendapat perhatian yang cukup besar dari
banyak kalangan. |
Atheis
merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan Pemerintah
RI tahun 1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun
1972. Sementara itu, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar perak tahun 1974
dengan judul yang sama. |
Sinopsis: Ringkasan yang menggambarkan
pemahaman penulis terhadap isi karya. |
Novel ini
menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik menjadi anak
yang saleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya adalah
pemeluk Islam yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO. Di sekolah
itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan
keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka
tidak bisa berlangsung lama. Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke
Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Ia menuruti nasihat
orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski pernikahan
itu tidak disertai rasa cinta. Kejadian itu
membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustrasi. Untuk menghilangkan bayangan
Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama
dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan tetapi, kehidupannya
berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Temannya itu datang
bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan
pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu,
Hasan menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini memiliki karakter yang
hampir sama dengan Rukmini. Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga
bergaul dengan teman- teman Kartini. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini
dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya. Akan tetapi, karena Rusli
juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa
disadari, pemikiran- pemikiran Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan
tidak terpengaruh. Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan
dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar
tentang ketuhanan begitu luas. Sejak saat
itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan
keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama. Pergaulannya semakin
bebas. Ia kemudian menikahi Kartini. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa
suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia. Kehidupan rumah
tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama– kelamaan
Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan
menganggap Kartini telah selingkuh. Kejadian itu
telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa
atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang
tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan. Hasan
memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang kampung. Ia ingin
meminta maaf kepada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya
sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai
maut menjemputnya. Ayah Hasan tetap berada pada pendirianya. Hasan merasa
bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam pada Anwar
dan berniat membunuhnya. Pada suatu malam, ia melaksanakan rencana itu.
Kemudian, ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman,
diberlakukanlah jam malam. Nahas menimpa Hasan. Belum sempat melaksanakan
niatnya, ia malah tertembak. Akan tetapi, sebelum meninggal, ia masih sempat
mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut asma-Nya. |
Analisis: Paparan
tentang keberadaaan unsur-unsur suatu karya. Contohnya dalam sebuah novel,
terdapat tema, penokohan, dan alur. |
(Pada
teks ulasan ini tidak terdapat
analisis. Analisis teks ulasan berupa paparan unsur intrinsik novel, seperti
tema, tokoh, latar.) |
Evaluasi: Paparan tentang kelebihan dan
kekurangan suatu karya. |
Novel ini
banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus pandai bergaul
dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita
malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama. Kita harus senantiasa
berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan. Nilai moral
yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang
sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak mau memaafkan
kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya. Manusia adalah tempat
salah dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi suatu saat
juga akan kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan Maha Pengampun, Pengasih,
dan Penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaafkan anaknya
sendiri. Bahasa novel ini lugas dan mudah dipahami. Sayangnya, novel ini
sudah sangat langka sehinga sulit diperoleh. |
2. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
Seperti
halnya jenis teks lainnya, teks ulasan memiliki kekhasan kaidah kebahasannya.
Seperti yang tampak pada contoh-contoh di depan, bahwa karakteristik dari
kebahasaan teks ulasan sebagai berikut.
1)
Banyak menggunakan konjungsi penerang,
seperti bahwa, yakni, yaitu.
Contoh:
Hasan
merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam kepada
Anwar dan berniat membunuhnya.
Novel
ini banyak memberikan pelajaran pada pembacanya, antara lain, bahwa kita harus
pandai bergaul dengan orang lain.
2)
Banyak menggunakan konjungsi temporal,
seperti sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.
Contoh:
Sejak
saat itulah, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan
keberadaan Tuhan.
Kemudian,
ia mencari Anwar.
3)
Banyak menggunakan konjungsi penyebab,
seperti karena, sebab.
Contoh:
Akan
tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik
memengaruhi Hasan.
Lama-kelamaan
Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat.
4)
Menggunakan
pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir
teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,
Contoh:
Jangan
sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat. Bahkan, sampai
mengingkari ajaran agama.
Kita
harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini dengan
keberadaan Tuhan Semesta Alam.
Nilai
moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang
sudah bertaubat.
3. Cara Menulis Teks Ulasan
Teks
ulasan merupakan suatu teks yang berisi pembahasan ataupun penilaian terhadap
suatu buku atau karya-karya lain. Teks ulasan disusun berdasarkan tafsiran
maupun pemahaman atas isi buku yang dibaca. Berbeda dengan menafsirkan terhadap
teks lain yang lebih tertuju pada kepentinganmu sendiri, penyusunan ulasan
selalu ditujukan untuk kepentingan orang lain.
Hasil
pemahaman itu lalu disampaikan kepada kepada khayalak. Untuk menyusun teks seperti
itu, langkah-langkahnya sebagai berikut.
1)
Mencatat identitas buku atau karya yang
akan diulas, yang meliputi judul, penulis, nama penerbit, tahun terbit,
termasuk ketebalan. Kalau perlu termasuk harga buku.
2)
Mencatat hal-hal menarik/penting dari
isi buku.
3)
Menelaah kelebihan dan kelemahan isi
buku.
4)
Merumuskan kesimpulan tentang isi dan
kesan-kesan buku itu secara keseluruhan.
5) Membuat saran-saran untuk pembaca.
PENUGASAN PERTEMUAN KE-2 TANGGAL 18
JANUARI 2021
1.
Buatlah sebuah teks ulasan dari novel
yang telah kamu baca sebelumnya hingga tuntas, gunakan tabel berikut ini!
Identitas
Karya:
Mencakup
judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. |
Identitas Buku Judul :
Pengarang :
Penerbit :
Tahun terbit : Tebal halaman : |
Orientasi:
Terdapat dalam paragraf
pertama, yakni dengan menjelaskan keberadaannya sebagai suatu karya yang
mendapat penghargaan, sekaligus mendapat perhatian yang cukup besar dari
banyak kalangan.
|
|
Sinopsis: Ringkasan yang menggambarkan
pemahaman penulis terhadap isi karya. |
|
Analisis: Paparan
tentang keberadaaan unsur-unsur suatu karya. Contohnya dalam sebuah novel,
terdapat tema, penokohan, dan alur. |
|
Evaluasi: Paparan tentang kelebihan dan
kekurangan suatu karya. |
|
2. Gunakan
lembar tugas kertas folio atau kertas 2 lembar. Kemudian kirim hasilnya dalam
bentuk pesan WA (caranya ketik manual seperti mengetik pesan biasa) atau berupa
file document word dikarenakan hasilnya akan ibu bukukan! Contoh pengiriman
dalam bentuk WA.