Bapak/Ibu Ananda di rumah diharapkan juga mengambil
peran (a) mendampingi dan memfasilitasi Ananda pada saat mengerjakan tugas di
rumah; (b) berkomunikasi kepada Bapak/Ibu guru untuk hal-hal yang berhubungan
dengan kenyamanan Ananda dalam belajar; (c) menyediakan bahan bacaan tambahan
(majalah, koran, atau buku mata pelajaran lain) yang di dalamnya terdapat
contoh teks persuasif, yaitu bahan bacaan yang berisi ajakan-ajakan atau
pengaruh- pengaruh yang baik, dan (d) mengingatkan Ananda untuk mengumpulkan tugas-
tugas sesuai dengan petunjuk dalam modul.
C. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi Ciri dan Tujuan Teks Persuasi
Pada bagian awal modul ini Ananda diminta mengingat kembali
kalimat dan kata- kata persuasif yang dituangkan dalam poster dan iklan layanan
masyarakat. Mengapa? Karena seperti sudah disampaikan di awal modul ini bahwa
melalui modul ini Ananda akan diajak untuk memperdalam pemahaman tentang
kalimat atau kata-kata persuasif sehingga Ananda dapat menggunakannya secara
lebih luas. Melalui modul ini Ananda akan diajak untuk menelaah struktur dan
unsur kebahasaan teks persuasi serta menyajikan teks persuasi. Nah, dengan
pemahaman tersebut Ananda diharapkan dapat memanfaatkan teks persuasi yang
Ananda sajikan bagi lingkungan sekeliling Ananda dan bagi sesama.
a. Menemukan Ciri-ciri Teks Persuasi
Setelah Ananda mengingat kembali tentang teks persuasi
yang terdapat dalam poster dan iklan, maka langkah selanjutnya dalam
pembelajaran ini adalah mengidentifikasi ciri dan tujuan teks persuasi. Untuk
lebih memahami ciri- ciri dan tujuan teks persuasi, Ananda diajak mencermati
model teks persuasi berikut ini. Setelah mencermati teks persuasi tersebut,
langkah selanjutnya Ananda diajak untuk berlatih menemukan ciri-ciri dan tujuan
teks persuasi.
Silakan Ananda mencermati contoh teks persuasi
berikut ini. Dalam membaca teks persuasi berikut, berupayalah untuk
memerhatikan cara penyampaian dan isi teks yang disajikan.
Setelah Ananda membaca
teks tersebut, apakah Ananda menemukan kata- kata berisi perintah, ajakan,
imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh dari penulis teks? Bagus, Ananda menemukan
kata-kata yang berisi perintah. Pada bagian manakah Ananda menemukan kata-kata
tersebut? Benar... Pada bagian akhir teks tersebut diyatakan dengan tegas agar pengguna
pupuk kimia beralih menggunakan pupuk kompos. Pada bagian tersebut pernyataan
penulis teks sangat jelas “memerintahkan” kepada pengguna pupuk kimia untuk
meninggalkan pupuk kimia dan beralih ke pupuk kompos. Apakah ada penanda yang menunjukkan
hal tersebut? Benar… Ananda memang hebat…! Pernyataan penulis yang berisi
“perintah” tersebut tampak pada penggunaan kata “tinggalkanlah …” dan
“beralihlah …”.
Sekarang cobalah Ananda
cermati contoh teks persuasi berikutnya!
Bagaimana dengan contoh 2? Apakah Ananda sudah
menemukan isi teks tersebut? Apakah ada bagian teks yang menyatakan perintah,
ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh? Mari kita cermati kalimat demi
kalimat dalam teks tersebut. Ananda tuliskan di bagian berikut, ya!
Bagaimana Ananda? Sudahkah Ananda temukan teks yang
menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh? Mudah
bukan? Mari kita cermati kembali, ya.
Pada kalimat pertama kita temukan pernyataan tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi. Kalimat kedua berisi saran untuk menyikat gigi
sebelum tidur. Pada kalimat ketiga kita temukan ajakan atau bahkan perintah
untuk menggunakan pasta gigi yang menggunakaan bahan alami. Pada kalimat
keempat disampaikan alasan mengapa harus menggunakan pasta gigi berbahan alami.
Kalimat kelima masih menjelaskan terkait alasan yang disampaikan pada kalimat
keempat, yaitu kandungan alami dalam pasta gigi berbahan alami tersebut.
Mungkin penulis ingin lebih meyakinkan pembaca, ya...
Bagaimana dengan kalimat keenam dan ketujuh? Rupanya
kalimat keenam menyatakan khasiat dari bahan alami itu. Nah, di kalimat ini
kita temukan penguatan alasan atau argumentasi dari fakta yang disampaikan pada
kalimat sebelumnya, ya. Bagaimana dengan kalimat nomor tujuh? Kalimat ketujuh dengan
tegas memerintahkan kepada pembaca untuk mulai menyikat gigi dengan teratur
menggunakan bahan pasta gigi alami dan akibat atau dampak positif yang akan
didapatkan. Hal ini tampak pada penggunaan kata “Mulailah dengan menyikat gigi
… menggunakan… agar …”.
Bagaimana Ananda? Apakah sudah menemukan apa yang
dimaksudkan dengan teks persuasi? Apakah Ananda ingin memperkuat pemahaman
lagi? Baiklah, kita mencermati satu teks lagi, ya… Semangat, Ananda…!
Contoh 3
Anda Stres? Lenyapkan
dengan Membaca!
(1)Stres merupakan
kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh suatu hal di luar diri
seseorang, misalnya rasa tertekan dan terhimpit oleh keadaan tertentu. (2)Stres
menyebabkan ketegangan psikis dan fisik. (3)Seseorang yang stres akan diliputi
kecemasan, bahkan pada sesuatu yang belum terjadi. (4)Hal ini sebaiknya tidak terjadi
secara berlarut-larut karena akan makin mengganggu kesehatan.
(5)Banyak cara yang
dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi stres. (6)Salah satu cara
tersebut adalah membaca. (7)Membaca dapat mengalihkan perhatian seseorang dari
penyebab stres. (8)Hal ini disebabkan kegiatan membaca membuat seseorang fokus
pada sesuatu yang dibacanya. (9)Secara tidak langsung, seseorang yang membaca akan
terhanyut dalam gagasan atau imajinasi penulis dan melupakan sejenak beban yang
membuatnya stres. (10)Hal tersebut telah terbukti dalam penelitian yang
dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Sussex pada tahun 2009.
(11)Dengan demikian,
jika kita mengalami stres sebaiknya luangkanlah waktu untuk membaca buku
kesukaan. (12)Begitu pula dengan orang lain yang juga mengalami stres, sarankan
kepada orang tersebut untuk mengurangi stres dengan membaca.
Sumber: Tim Edukatif,
2017:159, dengan penyesuaian.
Sudahkah Ananda cermati teks pada contoh 3? Apakah
Ananda sudah menemukan isi masing-masing kalimat dalam teks tersebut? Apakah
ada bagian atau teks yang menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan,
arahan, atau pengaruh? Mari kita cermati kalimat demi kalimat dalam teks
tersebut. Dalam kalimat nomor berapa
Ananda menemukan kalimat berisi perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan,
atau kalimat yang beriri pengaruh? Silakan Ananda tuliskan hasil
pencermatan Ananda di bawah ini, ya!
Apakah Ananda sudah selesai mencermati teks “Anda
Stres? Lenyapkan dengan Membaca!” Apakah Ananda sudah menemukan kalimat menyatakan
perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh dalam teks tersebut?
Pasti sudah, bukan? Kalimat nomor berapakah yang menyatakan hal-hal tersebut?
Tuliskan hasil pengamatan Ananda di tabel Aku Anak Kreatif 1.1!
Bagaimana Ananda? Apakah Ananda mengalami kesulitan
untuk menentukan isi kalimat-kalimat yang Ananda amati? Tidak sulit, bukan?
Ananda adalah anak yang hebat sehingga tentulah Ananda tidak mengalami
kesulitan dan dapat mengisi tabel tersebut dengan benar.
Nah, setelah mencermati beberapa teks dengan karakteristik
yang sama, maka pada tahap selanjutnya, cobalah Ananda merumuskan ciri-ciri
yang sama yang terdapat dalam ketiga teks tersebut. Bagaimana caranya? Caranya,
dengan melengkapi tabel Aku Anak Kreatif
1.2 dengan membubuhkan tanda centang (√) pada kolom yang disediakan!
Bila kita cermati, argumentasi dalam teks-teks
tersebut pada umumnya berupa pendapat para ahli. Apakah fungsi argumentasi
dalam teks tersebut? Benar, argumentasi dalam teks tersebut berfungsi untuk
memperkuat ajakan atau imbauan yang disampaikan sehingga meyakinkan pembaca
untuk mengikuti ajakan atau imbauan yang disampaikan dalam teks tersebut.
Dalam teks tersebut juga kita temukan fakta. Apakah
fungsi fakta dalam teks tersebut? Sama halnya dengan argumentasi, fakta dalam
teks tersebut berfungsi untuk mendukung dan memperkuat pendapat sehingga
ajakan, bujukan, atau perintah yang disampaikan melalui teks tersebut mendapat
sambutan dan diikuti oleh pembaca teks tersebut.
Bujukan, ajakan, pengaruh, arahan, imbauan, bahkan perintah
dalam tersebut merupakan tujuan akhir dari teks tersebut. Dengan mengemukakan
sejumlah pendapat yang didukung fakta-fakta diharapkan dapat mengantarkan
pembaca untuk mau mengikuti atau melakukan bujukan, ajakan, arahan, imbauan,
saran, bahkan perintah penulis teks tersebut.
Teks yang memuat unsur-unsur dalam tabel tersebut
itulah yang disebut teks persuasi. Nah, setelah Ananda melengkapi tabel tersebut,
Ananda tentu sudah bisa menyatakan apakah yang dimaksud dengan teks persuasi?
Coba Ananda definisikan teks persuasi dalam satu kalimat!
Ananda hebat! Benar, teks persuasi adalah teks yang
berisi ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau
perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis teks tersebut. Untuk memperkuat ajakan, saran, bujukan,
imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah tersebut penulis menggunakan
argumentasi dan fakta yang mendukung. Dengan demikian ciri-ciri teks persuasi adalah
penggunaan kata-kata ajakan, bujukan, pengaruh, imbauan, atau kata-kata berisi
perintah diperkuat fakta atau data sebagai dasar untuk memersuasi, serta
argumentasi untuk meyakinkan pembaca atau pendengar. Dengan kata lain,
kehadiran argumentasi hanya sebagai pelengkap untuk meyakinkan atau memperkuat
ajakan, bujukan, pengaruh, imbauan, atau perintah yang disampaikan. Coba Ananda
cermati beberapa contoh kalimat persuasi berikut ini!
Contoh:
Anak-anak, jauhilah mencontek karena hal itu
akan merugikan diri sendiri!
Ayo
mulailah hidup sehat sebelum penyakit
menyerangmu!
Sebaiknya
Ananda sisihkan waktu untuk membaca agar makin terbuka wawasan Ananda!
Marilah
kita hindari dehidrasi dengan banyak minum dan makan buah setiap hari!
Nah, Ananda telah mengetahui bahwa teks persuasi
ditandai oleh kehadiran kata-kata ajakan, bujukan, arahan, imbauan, bahkan
perintah atau larangan. Kata-kata ajakan tersebut misalnya ayo, marilah,
lakukanlah, segeralah, hendaknya, harus, sebaiknya, usahakanlah, hindarilah,
mulailah, dan lain-lain. Kehadiran fakta dan/atau data dalam teks persuasi
diperlukan untuk mendukung dan memperkuat pendapat. Argumentasi dalam teks
tersebut berfungsi untuk memperkuat ajakan atau imbauan Dengan pemahaman
terhadap ciri-ciri tersebut, maka Ananda dapat menggambarkannya dalam skema
sebagai berikut.
Di samping pernyataan ajakan secara tersurat, yang
ditandai dengan penggunaan kata-kata persuasif secara eksplisit dalam teks, ada
pula teks persuasi yang menyampaikan ajakannya secara tersirat atau tidak
secara eksplisit. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperhalus penyampaian.
Walaupun tidak dinyatakan secara langsung, namun pembaca memahami dan
mengetahui maksud tersebut. Nah, berdasarkan cara penyampaian ajakan, maka
dapat dikatakan bahwa ada dua cara penyampaian ajakan yaitu secara langsung dan
secara tidak langsung. Hal tersebut dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut.
Untuk memperkuat pemahaman Ananda, cermatilah kedua
teks berikut kemudian lengkapi tabel dalam aktivitas Aku Anak Kreatif 1.3 dengan
memberikan tanda centang () pada kolom Teks Persuasi atau pada kolom Bukan
Teks Persuasi kemudian Ananda menuliskan alasan mengapa Ananda menyatakan bahwa
teks tersebut merupakan Teks Persuasi atau Bukan Teks Persuasi!
Teks
1
Kadang-kadang kita dapat
melihat nuansa warna-warni di langit setelah hujan berhenti. Kita dapat melihat
warna-warni yang memesona di langit. Nuansa warna-warni itulah yang kita kenal
dengan sebutan pelangi. Pelangi adalah fenomena optik dan meteorologi yang
menghasilkan spektrum cahaya sehingga menimbulkan keteraturan nuansa warna.
Pelangi yang memiliki
tujuh warna dapat dilihat setelah hujan turun. Pelangi terbentuk karena adanya peristiwa
terpecahnya sinar matahari oleh tetesan air hujan yang terdiri atas percampuran
warna dan bersinar dengan lurus. Saat sinar matahari melewati kepadatan air hujan
yang berbeda, maka terjadilah pecahan-pecahan cahaya yang membentuk cahaya
warna-warni. Warna- warna tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu.
Ketika kita melihat
pelangi berbentuk setengah lingkaran, menandakan sinar matahari datang dengan
sudut sempit. Namun kita dapat melihat pelangi berbentuk lingkaran penuh jika
kita berada di puncak gunung.
Begitulah proses
terbentuknya pelangi. Fenomena alam tersebut terjadi karena ada sinar matahari
dari tetesan air hujan. Dengan demikian tidaklah mengherankan bila pelangi
hanya dapat dilihat pada siang hari setelah turun hujan.
Sumber: Dikutip dengan
beberapa penyesuaian dari Ilmu Pengetahuan Populer untuk Anak, Hotimah dan
Hariwijaya, 2007
Teks
2
Masyarakat perkotaan
yang didominasi oleh pekerja kantoran saat ini makin disibukkan dengan
rutinitas harian mereka. Sayangnya, rutinitas harian para pekerja kantoran tersebut
pada saat ini lebih banyak dilakukan dengan gadget sambil duduk seharian. Jenis
pekerjaan saat ini memang lebih banyak menggunakan kekuatan otak daripada
fisik. Tubuh dituntut untuk duduk di belakang meja sambil menatap layar
komputer selama delapan jam per harinya.
Kebiasaan masyarakat
modern inilah yang menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik. Tubuh menjadi kurang
bergerak. Akibatnya pembakaran kalori dan pembuangan zat-zat beracun dalam
tubuh menjadi ikut terhambat. Tak heran jika kini banyak orang yang mengalami
obesitas karena kalori yang masuk dalam tubuh tak dapat dikeluarkan lewat
aktivitas fisik.
Berbagai masalah
kesehatan pun dapat ikut muncul pada orang-orang yang kurang aktivitas fisik. Biasanya
masalah muncul pada sendi-sendi tulang yang jadi kaku. Penumpukan kalori dalam
tubuh juga dapat memicu penyakit seperti tekanan darah tinggi, stroke,
diabetes, hingga jantung koroner.
Oleh karena itu,
marilah kita terapkan kembali pola hidup sehat. Ayolah mulai menanamkan
kecintaan pada olahraga. Sebisa mungkin, aturlah waktu untuk berolahraga
minimal satu kali dalam seminggu. Kita dapat juga berolahraga sambil bekerja,
misalnya dengan bersepeda saat menuju ke kantor. Karena dengan rutin
berolahraga, maka kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan juga pikiran.
(Dirangkum dari
berbagai sumber)
Ananda sudah memahami kedua teks tersebut? Nah,
sekarang cobalah Ananda melengkapi tabel berikut sesuai dengan petunjuk yang
disampaikan sebelum kedua teks tersebut dicantumkan!
Apakah Ananda mengalami kesulitan dalam mengisi
tabel tersebut? Tentu tidak, bukan? Bagaimana hasil pengamatan Ananda? Benar
jawaban Ananda bahwa Teks 1 bukan teks persuasi. Mengapa? Karena teks tersebut berisi
penjelasan tentang fenomena bagaimana terjadinya pelangi. Apakah Ananda masih
ingat pembelajaran dalam modul 2? Disebut apakah teks yang berisi fenomena
kejadian alam sebagaimana ditulis dalam teks 1? Benar…! Teks tersebut adalah
jenis teks eksplanasi. Di samping alasan di atas, dalam teks tersebut Ananda
juga tidak menemukan kata-kata atau kalimat yang menyatakan ajakan, imbauan,
bujukan, atau perintah yang merupakan ciri utama teks persuasi, bukan?
Nah, setelah Ananda menemukan ciri-ciri teks
persuasi, sekarang cobalah Ananda temukan apakah tujuan teks persuasi atau
mengapa teks persuasi tersebut ditulis?
b. Menemukan Tujuan Teks Persuasi
Agar Ananda dapat menemukan tujuan teks persuasi, Ananda
dapat membaca kembali teks-teks yang terdapat pada contoh 1 tentang “Pilihan
Penggunaan Pupuk” dan contoh 2 tentang “Menjaga Kesehatan Gigi” yang terdapat
pada pembahasan sebelumnya. Ananda cermati kembali kedua teks tersebut, ya!
Tampak dengan jelas dalam kedua teks persuasi
terdapat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau
perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis teks tersebut. Untuk memperkuat ajakan, saran, bujukan,
imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah tersebut penulis menggunakan
argumentasi dan fakta yang mendukung. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan teks
persuasi adalah membujuk atau mengajak pembaca teks sehingga pembaca teks akan mengikuti
atau melakukan ajakan, perintah, imbauan, atau bujukan yang disampaikan oleh
penulis dalam teks tersebut.
Sampai di sini Ananda tentu sudah makin memahami
apakah yang dimaksudkan dengan teks persuasi, bagaimana ciri-cirinya, dan untuk
tujuan apakah teks persuasi dibuat. Agar lebih memahami teks persuasi tersebut,
marilah Ananda mendalami ketiga teks tersebut
dengan merumuskan struktur dan unsur kebahasaan teks
persuasi melalui aktivitas-aktivitas berikutnya. Selanjutnya ikutilah Aktivitas
2 berikut ini! Semangat, ya, Ananda…!!!
Daftar Pustaka:
Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk Jenjang SMP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester Genap (Kemdikbud, 2020).