Minggu, 10 September 2023

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Karya Siswa

Kegiatan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Setelah peserta didik mempelajari pengertian laporan hasil observasi, struktur, dan data, selanjutnya peserta didik menulis sebuah laporan hasil observasi.

Sebelum memulai menulis, terlebih dahulu lakukanlah langkah-langkah berikut!

1. Temukan topik dan tujuan.

2. Lakukan observasi atau pengamatan.

3. Catat data penting dari objek atau benda atau situasi yang diamati.


Berikut ini merupakan contoh teks laporan hasil observasi karya siswa.

KOPERASI "TRIGUNA" NETRISI


Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-orang demi kepentingan bersama. Tujuan utama koperasi adalah melaksanakan berbagai pelayanan untuk meningkatkan keadaan ekonomi para anggota kelompok. Koperasi di SMP Negeri 3 Kota Sukabumi bernama "Triguna" yang berarti tiga kegunaan. Koperasi Triguna pertama kali berdiri pada tanggal 24 November 1997. Saat ini, koperasi biasanya buka mulai pukul 06.30 WIB pagi hingga 14.30 WIB sore ketika bubar sekolah.

Koperasi NETRISI selalu ramai ketika sedang istirahat dan sepulang sekolah. Rata-rata para siswa dan siswi lebih suka membeli jajanan makanan dibandingkan membeli alat tulis atau lainnya. Makanan di Koperasi Triguna sangat beragam, ada makanan berat yaitu nasi bakar dan ricebowl. Selain itu, banyak makanan ringan lainnya seperti basreng, keripik kaca, dadar gulung, risol, piscok, dan lain lain. Serta ada juga makanan kemasan seperti beng-beng, oreo, pilus, sari gandum, dan ragam ciki-ciki lainnya. Tak lupa juga dengan ragam minumannya, ada susu, teh pucuk, teh botol, fruit tea, yogurt, dan air putih. Selain jajanan makanan dan minuman, di koperasi Triguna juga terdapat alat tulis seperti pensil, pulpen, penghapus, serutan, penggaris, tip-ex, buku tulis, dan buku gambar.

Koperasi Triguna bisa dibilang sangat lengkap. Selain ada jajanan makanan dan minuman serta alat tulis, di koperasi juga terdapat sabun, shampo, saos, kecap, tissue, minyak dan kebutuhan pokok lainnya. Semua jajanan dan kebutuhan lain yang ada di koperasi harganya sangat terjangkau. Koperasi Triguna juga menjadi tempat untuk pembelian seragam.

Koperasi terletak di depan UKS, bercat oranye dan biru, dan terdapat plang bertuliskan "Koperasi Triguna". Dilengkapi dengan 3 pintu, 1 pintu belakang khusus para pengurus serta guru guru, 1 pintu di pinggir menghubung ke ruangan pembelian seragam sekolah, serta 1 pintu koridor di bagian depan untuk para pembeli. Di dalam koperasi terdapat 3 lemari kaca, 2 kulkas, dan 1 rak khusus seragam sekolah. Disamping kanan koperasi juga terdapat wastafel disertai dengan kaca di atasnya. Saat ini, koperasi Triguna dikelola oleh Bu Ema, Pak Ade, Bu Hj. Emil, serta 1 karyawan yaitu Bu Nira.

Demikian, Koperasi Triguna SMP Negeri 3 Kota Sukabumi yang selalu ramai oleh siswa siswi ataupun orang tua siswa yang datang untuk membeli seragam sekolah. Koperasi yang sangat lengkap dengan adanya ragam macam makanan, minuman, dan kebutuhan pokok lain.



KELOMPOK 6 (B. INDONESIA) KELAS 8 F SMP NEGERI 3 KOTA SUKABUMI

Ananditha Bingah Fidelya

Nuraeni

Faisal Hanapi

Aldi Ardian

Alvino Syahran


Minggu, 28 Februari 2021

MATERI TEKS PERSUASI: MENELAAH UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN TEKS PERSUASI

BELAJAR MENELAAH UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN TEKS PERSUASI

Salam bahagia dan sehat selalu untuk Ananda sekalian!

Ananda sudah belajar dan memahami pengertian, ciri-ciri, tujuan, dan struktur teks persuasi. Pada bagian ini Ananda akan belajar merumuskan unsur kebahasaannya. Untuk itu, lakukan kegiatan berikut!

Kaidah kebahasaan berfungsi sebagai penanda utama teks persuasi adalah terdapat penyataan-pernyataan yang mengandung ajakan, dorongan, bujukan, dan sejenisnya.

Cermatilah teks berikut ini kemudian Ananda tentukan unsur-unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks persuasi! Lakukan seperti contoh!


Pernyataan-pernyataan tersebut berupa, bujukan atau ajakan yang ditandai dengan penggunaan kata marilah, mari, dan kata kerja imperatif hargailah. Kata-kata sejenis yang juga sering kita temukan misalnya, jangan, sebaiknya, hendaknya, waspadalah. Pernyataan-pernyataan seperti itu akan muncul dalam teks persuasi yang menyajikan pendapat dan fakta. Fungsi pendapat dan fakta adalah untuk lebih meyakinkan pembaca sebelum mereka dibujuk/diimbau/diajak/diperintah untuk melakukan sesuatu.

Pada saat kita membahas ciri-ciri teks persuasi juga sudah ditemukan penggunaan kata ganti. Dengan demikian dapat dirumuskan unsur-unsur kebahasaan yang menandai teks persuasi adalah sebagai berikut.

  • Penggunaan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.

Contoh:

Teks berkenaan dengan permasalahan remaja, maka teks persuasi akan menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan dunia remaja, misal gadget, internet, narkoba, reproduksi.

  • Penggunaan kata-kata penghubung (konjungsi) sebab-akibat/kausalitas seperti: sebab, karena, jika, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Penggunaan konjungsi ini mendukung argumentasi yang diberikan.
  • Untuk membuat penulis seolah-olah berada di pihak yang sama dengan pembaca dan “sepakat” sehingga lebih terbujuk oleh penulis, biasanya teks menggunakan kata ganti “kita”, contoh kalimat: “Kita harus membiasakan diri dan memberikan contoh membuang sampah di tempatnya.”
  • Penggunaan kata kerja mental, seperti: memrihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan.
  • Penggunaan kata-kata perujukan dalam pemaparan fakta, seperti: berdasarkan itu …, merujuk pada pendapat.., dan lain-lain.
  • Penggunaan kata kerja imperatif seperti: sebaiknya, harus, sepantasnya, jadikanlah.

Pernyataan-pernyataan dengan kaidah kebahasaan tersebut digunakan untuk lebih meyakinkan dan memperkuat bujukan yang digunakan penulis sebelum ataupun sesudahnya.


Sekarang tentu pemahaman Ananda makin lengkap. Bila Ananda sudah memahami isi, ciri-ciri, tujuan, struktur, dan kaidah kebahasaan teks persuasi, maka Ananda dapat melanjutkan dengan aktivitas berikutnya untuk memantapkan pemahaman Ananda terhadap teks persuasi.

 

Daftar Pustaka:

Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk Jenjang SMP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester Genap (Kemdikbud, 2020).


Minggu, 21 Februari 2021

MATERI TEKS PERSUASI: MENELAAH STRUKTUR TEKS PERSUASI

BELAJAR MENELAAH STRUKTUR TEKS PERSUASI

Salam bahagia dan sehat selalu untuk Ananda sekalian!

Ananda sudah belajar dan memahami pengertian, ciri-ciri, dan tujuan teks persuasi. Dalam aktivitas sebelumnya Ananda telah mengetahui bahwa teks persuasi ditandai oleh kehadiran ajakan, bujukan, arahan, imbauan, bahkan perintah atau larangan. Dalam aktivitas kedua ini, Ananda akan belajar mengenali dan menemukan struktur teks persuasi.

Seperti telah Ananda ketahui, struktur teks merupakan bagian-bagian yang membangun sebuah teks. Sekarang cobalah Ananda cermati teks tentang “Gaya Hidup Masyarakat” berikut.

(1)   Masyarakat perkotaan yang didominasi oleh pekerja kantoran saat ini makin disibukkan dengan rutinitas harian mereka. Sayangnya, rutinitas harian para pekerja kantoran tersebut pada saat ini lebih banyak dilakukan dengan gadget sambil duduk seharian. Jenis pekerjaan saat ini memang lebih banyak menggunakan kekuatan otak daripada fisik. Tubuh dituntut untuk duduk di belakang meja sambil menatap layar komputer selama delapan jam per harinya.

(2)     Kebiasaan masyarakat modern inilah yang menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik. Tubuh menjadi kurang bergerak. Akibatnya pembakaran kalori dan pembuangan zat-zat beracun dalam tubuh jadi ikut terhambat. Tak heran jika kini banyak orang yang mengalami obesitas karena kalori yang masuk dalam tubuh tak dapat dikeluarkan lewat aktivitas fisik.

(3) Berbagai masalah kesehatan pun dapat ikut muncul pada orang- orang yang kurang aktivitas fisik. Biasanya masalah muncul pada sendi- sendi tulang yang jadi kaku. Penumpukan kalori dalam tubuh juga dapat memicu penyakit seperti tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, hingga jantung koroner.

(4) Karena itulah, marilah kita terapkan kembali pola hidup sehat. Ayolah mulai menanamkan kecintaan pada olahraga. Sebisa mungkin, aturlah waktu untuk berolahraga minimal satu kali dalam seminggu. Kita juga dapat berolahraga sambil bekerja, misalnya dengan bersepeda saat menuju ke kantor. Karena dengan rutin berolahraga, maka kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan juga pikiran.

Dirangkum dari berbagai sumber.

Teks tersebut dibentuk oleh beberapa bagian, yang antarbagiannya disusun secara sistematis dan saling berhubungan. Itulah yang disebut struktur teks. Ananda tentu masih ingat, apakah yang dimaksudkan dengan struktur teks? Sekarang marilah Ananda cermati isi masing-masing paragraf dalam teks tersebut dengan melengkapi aktivitas Aku Anak Cerdas 2.1!




Apakah Ananda mengalami kesulitan dalam mengisi tabel tersebut? Cobalah Ananda koreksi hasil penelaahan Ananda dengan penjelasan berikut ini!

Paragraf 1 berisi pendapat hasil pengamatan penulis terhadap gaya hidup masyarakat perkotaan. Mereka kurang bergerak. Bagian ini merupakan pengantar atau penyampaian tentang masalah yang sedang berkembang saat ini. Pengantar tersebut menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya dalam teks tersebut.

Dalam paragraf 2 dinyatakan tentang kebiasaan masyarakat modern yang menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik yang menjadi salah satu penyebab obesitas. Penjelasan ini merupakan sejumlah pendapat penulis terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya, yaitu pada paragraf 1.

Pada paragraf 3 juga dikemukakan sejumlah fakta yang memperkuat argumen- argumen penulis tersebut. Hal ini tampak pada pernyataan yang berisi contoh- contoh atau bukti-bukti akibat kurang aktivitas fisik.

Paragraf 4 berisi ajakan untuk menerapkan kembali pola hidup sehat. Kalimat- kalimat yang diawali dengan kata-kata “marilah”, “ayolah”, “aturlah” sangat jelas menyatakan ajakan tersebut. Bagian ini merupakan bagian inti dari teks persuasi yang di dalamnya menyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu disampaikan secara tersurat.

Paragraf ke-4 diakhiri dengan kalimat penegasan ajakan. Kehadiran argumen yang terlihat pada kalimat “Karena dengan rutin olahraga, maka kita bisa menjaga kesehatan tubuh dan juga pikiran.” berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat atau menegaskan ajakan-ajakan itu.

Dengan penelaahan yang telah Ananda lakukan terhadap teks tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teks persuasi memiliki struktur teks yang terdiri atas pengenalan isu, diikuti dengan paparan sejumlah argumen. Setelah itu, dinyatakan ajakan-ajakan, yang diakhiri dengan dengan penegasan kembali.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka struktur teks persuasi dapat digambarkan sebagai berikut.

Sampai pada bagian ini Ananda sudah dapat merumuskan struktur teks persuasi, bukan?

Sekarang tentu pemahaman Ananda makin lengkap. Bila Ananda sudah memahami isi, ciri-ciri, tujuan, dan struktur teks persuasi, Ananda dapat melanjutkan dengan melaksanakan aktivitas berikutnya untuk menemukan dan mengenali unsur kebahasaan teks persuasi. Tetap semangat, ya!


Daftar Pustaka:

Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk Jenjang SMP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester Genap (Kemdikbud, 2020).

Minggu, 14 Februari 2021

MATERI TEKS PERSUASI: MENGIDENTIFIKASI CIRI DAN TUJUAN TEKS PERSUASI

BELAJAR MENGIDENTIFIKASI CIRI DAN TUJUAN TEKS PERSUASI

Salam bahagia dan sehat selalu untuk Ananda sekalian!
Ananda sudah selesai menempuh dan menuntaskan modul-modul semester gasal.
Sekarang Ananda melanjutkan pembelajaran pada semester genap. Sebelum belajar lebih
lanjut, kita akan mengingat kembali pembelajaran sebelumnya. Apakah Ananda masih
mengingat teks-teks berikut ini?




Bagaimana, Ananda? Apakah Ananda masih mengingat teks-teks tersebut? Pernahkah Ananda mempelajari teks-teks tersebut? Ya, benar… Ananda pernah mempelajari teks- teks tersebut pada semester gasal yang lalu. Teks-teks tersebut merupakan contoh poster dan iklan layanan masyarakat. Nah, perhatikan kembali kalimat-kalimat atau kata-kata yang tertera dalam teks-teks tersebut? Apakah kalimat atau kata-kata yang tertera dalam masing-masing teks tersebut memiliki kesamaan pesan?

Mari kita cermati kembali. Kita urutkan dari teks pertama dengan urutan dari teks yang tertera di atas selanjutnya sampai ke bawah, ya...

  1. Teks pertama, mengingatkan kepada pembaca agar tidak mencontek dan imbauan untuk menjadi diri sendiri.
  2. Teks kedua, berisi imbauan kepada orang tua untuk membawa putra-putrinya yang masih balita ke Posyandu.
  3. Teks ketiga, berisi peringatan kepada pembaca agar mencegah virus corona dengan memakai masker.
  4. Teks keempat, berisi peringatan kepada pembaca agar berhenti merokok karena hal itu berbahaya bagi kesehatan.

Semua kalimat dan kata-kata yang tertuang dalam teks-teks atau poster-poster serta iklan layanan masyarakat tersebut menyatakan ajakan, imbauan, atau peringatan kepada masyarakat pembaca poster-poster dan iklan layanan masyarakat tersebut. Dengan kata lain kalimat-kalimat dan kata-kata dalam poster dan iklan layanan masyarakat tersebut berusaha memengaruhi atau membujuk masyarakat, atau bersifat persuasi.

Nah, saat ini Ananda sudah menyelesaikan dengan baik modul tentang Berkreasi dan Menginspirasi melalui Iklan, Slogan, atau Poster yang di dalamnya antara lain Ananda menemukan kalimat atau kata-kata persuasif. Dalam modul ini Ananda akan memperdalam pemahaman tentang kalimat atau kata-kata persuasif sehingga Ananda dapat menggunakannya secara lebih luas. Dengan demikian Ananda diharapkan akan memperoleh manfaat yang lebih banyak lagi. Masih, semangat Ananda? Semangat, sehat, Ananda hebat…!

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran selesai, Ananda diharapkan dapat:

  1. menunjukkan sikap spiritual yang makin baik, terutama sikap bersyukur dan menghargai perbedaan;
  2. menunjukkan sikap sosial yang makin baik, yaitu sikap peduli kepada lingkungan dan sesama, bijaksana dalam menyikapi suatu hal, jujur dalam menyatakan kebenaran, santun dan kreatif dalam menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam teks persuasi;
  3. mengidentifikasi ciri teks persuasi dengan tepat;
  4. merumuskan tujuan teks persuasi dengan benar.
B. PERAN GURU DAN ORANG TUA

Dalam pembelajaran ini Bapak/Ibu Guru (a) merancang pembelajaran Ananda dengan banyak beraktivitas di antaranya dengan membaca, memberi tanda pada kata atau kalimat di dalam teks, menemukan jawaban di luar teks dan sebagainya dengan rancangan yang sederhana sehingga Ananda mudah dan nyaman untuk belajar dan (b) memberikan tautan (link) pengayaan untuk Ananda kerjakan di rumah dengan pendampingan orang tua.

Bapak/Ibu Ananda di rumah diharapkan juga mengambil peran (a) mendampingi dan memfasilitasi Ananda pada saat mengerjakan tugas di rumah; (b) berkomunikasi kepada Bapak/Ibu guru untuk hal-hal yang berhubungan dengan kenyamanan Ananda dalam belajar; (c) menyediakan bahan bacaan tambahan (majalah, koran, atau buku mata pelajaran lain) yang di dalamnya terdapat contoh teks persuasif, yaitu bahan bacaan yang berisi ajakan-ajakan atau pengaruh- pengaruh yang baik, dan (d) mengingatkan Ananda untuk mengumpulkan tugas- tugas sesuai dengan petunjuk dalam modul.

C. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Mengidentifikasi Ciri dan Tujuan Teks Persuasi

Pada bagian awal modul ini Ananda diminta mengingat kembali kalimat dan kata- kata persuasif yang dituangkan dalam poster dan iklan layanan masyarakat. Mengapa? Karena seperti sudah disampaikan di awal modul ini bahwa melalui modul ini Ananda akan diajak untuk memperdalam pemahaman tentang kalimat atau kata-kata persuasif sehingga Ananda dapat menggunakannya secara lebih luas. Melalui modul ini Ananda akan diajak untuk menelaah struktur dan unsur kebahasaan teks persuasi serta menyajikan teks persuasi. Nah, dengan pemahaman tersebut Ananda diharapkan dapat memanfaatkan teks persuasi yang Ananda sajikan bagi lingkungan sekeliling Ananda dan bagi sesama.

 a. Menemukan Ciri-ciri Teks Persuasi

Setelah Ananda mengingat kembali tentang teks persuasi yang terdapat dalam poster dan iklan, maka langkah selanjutnya dalam pembelajaran ini adalah mengidentifikasi ciri dan tujuan teks persuasi. Untuk lebih memahami ciri- ciri dan tujuan teks persuasi, Ananda diajak mencermati model teks persuasi berikut ini. Setelah mencermati teks persuasi tersebut, langkah selanjutnya Ananda diajak untuk berlatih menemukan ciri-ciri dan tujuan teks persuasi.

Silakan Ananda mencermati contoh teks persuasi berikut ini. Dalam membaca teks persuasi berikut, berupayalah untuk memerhatikan cara penyampaian dan isi teks yang disajikan.

Setelah Ananda membaca teks tersebut, apakah Ananda menemukan kata- kata berisi perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh dari penulis teks? Bagus, Ananda menemukan kata-kata yang berisi perintah. Pada bagian manakah Ananda menemukan kata-kata tersebut? Benar... Pada bagian akhir teks tersebut diyatakan dengan tegas agar pengguna pupuk kimia beralih menggunakan pupuk kompos. Pada bagian tersebut pernyataan penulis teks sangat jelas “memerintahkan” kepada pengguna pupuk kimia untuk meninggalkan pupuk kimia dan beralih ke pupuk kompos. Apakah ada penanda yang menunjukkan hal tersebut? Benar… Ananda memang hebat…! Pernyataan penulis yang berisi “perintah” tersebut tampak pada penggunaan kata “tinggalkanlah …” dan “beralihlah …”.

Sekarang cobalah Ananda cermati contoh teks persuasi berikutnya!

Bagaimana dengan contoh 2? Apakah Ananda sudah menemukan isi teks tersebut? Apakah ada bagian teks yang menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh? Mari kita cermati kalimat demi kalimat dalam teks tersebut. Ananda tuliskan di bagian berikut, ya!

Bagaimana Ananda? Sudahkah Ananda temukan teks yang menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh? Mudah bukan? Mari kita cermati kembali, ya.

Pada kalimat pertama kita temukan pernyataan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. Kalimat kedua berisi saran untuk menyikat gigi sebelum tidur. Pada kalimat ketiga kita temukan ajakan atau bahkan perintah untuk menggunakan pasta gigi yang menggunakaan bahan alami. Pada kalimat keempat disampaikan alasan mengapa harus menggunakan pasta gigi berbahan alami. Kalimat kelima masih menjelaskan terkait alasan yang disampaikan pada kalimat keempat, yaitu kandungan alami dalam pasta gigi berbahan alami tersebut. Mungkin penulis ingin lebih meyakinkan pembaca, ya...

Bagaimana dengan kalimat keenam dan ketujuh? Rupanya kalimat keenam menyatakan khasiat dari bahan alami itu. Nah, di kalimat ini kita temukan penguatan alasan atau argumentasi dari fakta yang disampaikan pada kalimat sebelumnya, ya. Bagaimana dengan kalimat nomor tujuh? Kalimat ketujuh dengan tegas memerintahkan kepada pembaca untuk mulai menyikat gigi dengan teratur menggunakan bahan pasta gigi alami dan akibat atau dampak positif yang akan didapatkan. Hal ini tampak pada penggunaan kata “Mulailah dengan menyikat gigi … menggunakan… agar …”.

Bagaimana Ananda? Apakah sudah menemukan apa yang dimaksudkan dengan teks persuasi? Apakah Ananda ingin memperkuat pemahaman lagi? Baiklah, kita mencermati satu teks lagi, ya… Semangat, Ananda…!

Contoh 3

Anda Stres? Lenyapkan dengan Membaca!

 (1)Stres merupakan kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh suatu hal di luar diri seseorang, misalnya rasa tertekan dan terhimpit oleh keadaan tertentu. (2)Stres menyebabkan ketegangan psikis dan fisik. (3)Seseorang yang stres akan diliputi kecemasan, bahkan pada sesuatu yang belum terjadi. (4)Hal ini sebaiknya tidak terjadi secara berlarut-larut karena akan makin mengganggu kesehatan.

(5)Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi stres. (6)Salah satu cara tersebut adalah membaca. (7)Membaca dapat mengalihkan perhatian seseorang dari penyebab stres. (8)Hal ini disebabkan kegiatan membaca membuat seseorang fokus pada sesuatu yang dibacanya. (9)Secara tidak langsung, seseorang yang membaca akan terhanyut dalam gagasan atau imajinasi penulis dan melupakan sejenak beban yang membuatnya stres. (10)Hal tersebut telah terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Sussex pada tahun 2009.

(11)Dengan demikian, jika kita mengalami stres sebaiknya luangkanlah waktu untuk membaca buku kesukaan. (12)Begitu pula dengan orang lain yang juga mengalami stres, sarankan kepada orang tersebut untuk mengurangi stres dengan membaca.

Sumber: Tim Edukatif, 2017:159, dengan penyesuaian.

Sudahkah Ananda cermati teks pada contoh 3? Apakah Ananda sudah menemukan isi masing-masing kalimat dalam teks tersebut? Apakah ada bagian atau teks yang menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh? Mari kita cermati kalimat demi kalimat dalam teks tersebut. Dalam kalimat nomor berapa Ananda menemukan kalimat berisi perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau kalimat yang beriri pengaruh? Silakan Ananda tuliskan hasil pencermatan Ananda di bawah ini, ya!

Apakah Ananda sudah selesai mencermati teks “Anda Stres? Lenyapkan dengan Membaca!” Apakah Ananda sudah menemukan kalimat menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh dalam teks tersebut? Pasti sudah, bukan? Kalimat nomor berapakah yang menyatakan hal-hal tersebut? Tuliskan hasil pengamatan Ananda di tabel Aku Anak Kreatif 1.1!

Bagaimana Ananda? Apakah Ananda mengalami kesulitan untuk menentukan isi kalimat-kalimat yang Ananda amati? Tidak sulit, bukan? Ananda adalah anak yang hebat sehingga tentulah Ananda tidak mengalami kesulitan dan dapat mengisi tabel tersebut dengan benar.

Nah, setelah mencermati beberapa teks dengan karakteristik yang sama, maka pada tahap selanjutnya, cobalah Ananda merumuskan ciri-ciri yang sama yang terdapat dalam ketiga teks tersebut. Bagaimana caranya? Caranya, dengan melengkapi tabel Aku Anak Kreatif 1.2 dengan membubuhkan tanda centang (√) pada kolom yang disediakan!

Bila kita cermati, argumentasi dalam teks-teks tersebut pada umumnya berupa pendapat para ahli. Apakah fungsi argumentasi dalam teks tersebut? Benar, argumentasi dalam teks tersebut berfungsi untuk memperkuat ajakan atau imbauan yang disampaikan sehingga meyakinkan pembaca untuk mengikuti ajakan atau imbauan yang disampaikan dalam teks tersebut.

Dalam teks tersebut juga kita temukan fakta. Apakah fungsi fakta dalam teks tersebut? Sama halnya dengan argumentasi, fakta dalam teks tersebut berfungsi untuk mendukung dan memperkuat pendapat sehingga ajakan, bujukan, atau perintah yang disampaikan melalui teks tersebut mendapat sambutan dan diikuti oleh pembaca teks tersebut.

Bujukan, ajakan, pengaruh, arahan, imbauan, bahkan perintah dalam tersebut merupakan tujuan akhir dari teks tersebut. Dengan mengemukakan sejumlah pendapat yang didukung fakta-fakta diharapkan dapat mengantarkan pembaca untuk mau mengikuti atau melakukan bujukan, ajakan, arahan, imbauan, saran, bahkan perintah penulis teks tersebut.

Teks yang memuat unsur-unsur dalam tabel tersebut itulah yang disebut teks persuasi. Nah, setelah Ananda melengkapi tabel tersebut, Ananda tentu sudah bisa menyatakan apakah yang dimaksud dengan teks persuasi? Coba Ananda definisikan teks persuasi dalam satu kalimat!

Ananda hebat! Benar, teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks tersebut. Untuk memperkuat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah tersebut penulis menggunakan argumentasi dan fakta yang mendukung. Dengan demikian ciri-ciri teks persuasi adalah penggunaan kata-kata ajakan, bujukan, pengaruh, imbauan, atau kata-kata berisi perintah diperkuat fakta atau data sebagai dasar untuk memersuasi, serta argumentasi untuk meyakinkan pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, kehadiran argumentasi hanya sebagai pelengkap untuk meyakinkan atau memperkuat ajakan, bujukan, pengaruh, imbauan, atau perintah yang disampaikan. Coba Ananda cermati beberapa contoh kalimat persuasi berikut ini!

Contoh:

Anak-anak, jauhilah mencontek karena hal itu akan merugikan diri sendiri!

Ayo mulailah hidup sehat sebelum penyakit menyerangmu!

Sebaiknya Ananda sisihkan waktu untuk membaca agar makin terbuka wawasan Ananda!

Marilah kita hindari dehidrasi dengan banyak minum dan makan buah setiap hari!

Nah, Ananda telah mengetahui bahwa teks persuasi ditandai oleh kehadiran kata-kata ajakan, bujukan, arahan, imbauan, bahkan perintah atau larangan. Kata-kata ajakan tersebut misalnya ayo, marilah, lakukanlah, segeralah, hendaknya, harus, sebaiknya, usahakanlah, hindarilah, mulailah, dan lain-lain. Kehadiran fakta dan/atau data dalam teks persuasi diperlukan untuk mendukung dan memperkuat pendapat. Argumentasi dalam teks tersebut berfungsi untuk memperkuat ajakan atau imbauan Dengan pemahaman terhadap ciri-ciri tersebut, maka Ananda dapat menggambarkannya dalam skema sebagai berikut. 

Di samping pernyataan ajakan secara tersurat, yang ditandai dengan penggunaan kata-kata persuasif secara eksplisit dalam teks, ada pula teks persuasi yang menyampaikan ajakannya secara tersirat atau tidak secara eksplisit. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperhalus penyampaian. Walaupun tidak dinyatakan secara langsung, namun pembaca memahami dan mengetahui maksud tersebut. Nah, berdasarkan cara penyampaian ajakan, maka dapat dikatakan bahwa ada dua cara penyampaian ajakan yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Hal tersebut dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut.

Untuk memperkuat pemahaman Ananda, cermatilah kedua teks berikut kemudian lengkapi tabel dalam aktivitas Aku Anak Kreatif 1.3 dengan memberikan tanda centang () pada kolom Teks Persuasi atau pada kolom Bukan Teks Persuasi kemudian Ananda menuliskan alasan mengapa Ananda menyatakan bahwa teks tersebut merupakan Teks Persuasi atau Bukan Teks Persuasi!

Teks 1

Kadang-kadang kita dapat melihat nuansa warna-warni di langit setelah hujan berhenti. Kita dapat melihat warna-warni yang memesona di langit. Nuansa warna-warni itulah yang kita kenal dengan sebutan pelangi. Pelangi adalah fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan spektrum cahaya sehingga menimbulkan keteraturan nuansa warna.

Pelangi yang memiliki tujuh warna dapat dilihat setelah hujan turun. Pelangi terbentuk karena adanya peristiwa terpecahnya sinar matahari oleh tetesan air hujan yang terdiri atas percampuran warna dan bersinar dengan lurus. Saat sinar matahari melewati kepadatan air hujan yang berbeda, maka terjadilah pecahan-pecahan cahaya yang membentuk cahaya warna-warni. Warna- warna tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Ketika kita melihat pelangi berbentuk setengah lingkaran, menandakan sinar matahari datang dengan sudut sempit. Namun kita dapat melihat pelangi berbentuk lingkaran penuh jika kita berada di puncak gunung.

Begitulah proses terbentuknya pelangi. Fenomena alam tersebut terjadi karena ada sinar matahari dari tetesan air hujan. Dengan demikian tidaklah mengherankan bila pelangi hanya dapat dilihat pada siang hari setelah turun hujan.

Sumber: Dikutip dengan beberapa penyesuaian dari Ilmu Pengetahuan Populer untuk Anak, Hotimah dan Hariwijaya, 2007

 Teks 2

Masyarakat perkotaan yang didominasi oleh pekerja kantoran saat ini makin disibukkan dengan rutinitas harian mereka. Sayangnya, rutinitas harian para pekerja kantoran tersebut pada saat ini lebih banyak dilakukan dengan gadget sambil duduk seharian. Jenis pekerjaan saat ini memang lebih banyak menggunakan kekuatan otak daripada fisik. Tubuh dituntut untuk duduk di belakang meja sambil menatap layar komputer selama delapan jam per harinya.

Kebiasaan masyarakat modern inilah yang menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik. Tubuh menjadi kurang bergerak. Akibatnya pembakaran kalori dan pembuangan zat-zat beracun dalam tubuh menjadi ikut terhambat. Tak heran jika kini banyak orang yang mengalami obesitas karena kalori yang masuk dalam tubuh tak dapat dikeluarkan lewat aktivitas fisik.

Berbagai masalah kesehatan pun dapat ikut muncul pada orang-orang yang kurang aktivitas fisik. Biasanya masalah muncul pada sendi-sendi tulang yang jadi kaku. Penumpukan kalori dalam tubuh juga dapat memicu penyakit seperti tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, hingga jantung koroner.

Oleh karena itu, marilah kita terapkan kembali pola hidup sehat. Ayolah mulai menanamkan kecintaan pada olahraga. Sebisa mungkin, aturlah waktu untuk berolahraga minimal satu kali dalam seminggu. Kita dapat juga berolahraga sambil bekerja, misalnya dengan bersepeda saat menuju ke kantor. Karena dengan rutin berolahraga, maka kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan juga pikiran.

(Dirangkum dari berbagai sumber) 

Ananda sudah memahami kedua teks tersebut? Nah, sekarang cobalah Ananda melengkapi tabel berikut sesuai dengan petunjuk yang disampaikan sebelum kedua teks tersebut dicantumkan! 

Apakah Ananda mengalami kesulitan dalam mengisi tabel tersebut? Tentu tidak, bukan? Bagaimana hasil pengamatan Ananda? Benar jawaban Ananda bahwa Teks 1 bukan teks persuasi. Mengapa? Karena teks tersebut berisi penjelasan tentang fenomena bagaimana terjadinya pelangi. Apakah Ananda masih ingat pembelajaran dalam modul 2? Disebut apakah teks yang berisi fenomena kejadian alam sebagaimana ditulis dalam teks 1? Benar…! Teks tersebut adalah jenis teks eksplanasi. Di samping alasan di atas, dalam teks tersebut Ananda juga tidak menemukan kata-kata atau kalimat yang menyatakan ajakan, imbauan, bujukan, atau perintah yang merupakan ciri utama teks persuasi, bukan?

Nah, setelah Ananda menemukan ciri-ciri teks persuasi, sekarang cobalah Ananda temukan apakah tujuan teks persuasi atau mengapa teks persuasi tersebut ditulis?


b. Menemukan Tujuan Teks Persuasi

Agar Ananda dapat menemukan tujuan teks persuasi, Ananda dapat membaca kembali teks-teks yang terdapat pada contoh 1 tentang “Pilihan Penggunaan Pupuk” dan contoh 2 tentang “Menjaga Kesehatan Gigi” yang terdapat pada pembahasan sebelumnya. Ananda cermati kembali kedua teks tersebut, ya!


Tampak dengan jelas dalam kedua teks persuasi terdapat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks tersebut. Untuk memperkuat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah tersebut penulis menggunakan argumentasi dan fakta yang mendukung. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan teks persuasi adalah membujuk atau mengajak pembaca teks sehingga pembaca teks akan mengikuti atau melakukan ajakan, perintah, imbauan, atau bujukan yang disampaikan oleh penulis dalam teks tersebut.

Sampai di sini Ananda tentu sudah makin memahami apakah yang dimaksudkan dengan teks persuasi, bagaimana ciri-cirinya, dan untuk tujuan apakah teks persuasi dibuat. Agar lebih memahami teks persuasi tersebut, marilah Ananda mendalami ketiga teks tersebut dengan merumuskan struktur dan unsur kebahasaan teks persuasi melalui aktivitas-aktivitas berikutnya. Selanjutnya ikutilah Aktivitas 2 berikut ini! Semangat, ya, Ananda…!!!


Daftar Pustaka:

Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk Jenjang SMP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester Genap (Kemdikbud, 2020).




 

Minggu, 07 Februari 2021

TEKS PERSUASIF: Pembahasan 1 - MENEMUKAN AJAKAN DALAM TEKS PERSUASIF

 

TEKS PERSUASIF

A.  MENEMUKAN AJAKAN DALAM TEKS PERSUASIF

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menelaah saran, ajakan, dan pertimbangan atas permasalahan aktual dari teks persuasi yang kamu dengar dan baca.

Pernahkah kamu terbujuk atau membujuk orang untuk berbuat sesuatu? Nah, itu artinya kamu sudah cukup akrab dengan hal-hal yang persuasif. Itu berarti pula teks persuasif bukan lagi hal yang asing bagi kehidupan kamu sehari-hari. Bahkan, kemampuan untuk bisa memengaruhi orang (berpersuasi) sangat penting kamu kuasai, misalnya dalam kegiatan berbicara di depan umum.

Dalam pembahasan ini, kamu akan memahami dan menelaah struktur teks persuasi. Dengan begitu, kamu pun akan mudah pula dalam mempersuasi orang lain, untuk bersama-sama berbuat sesuatu yang bermanfaat tentu saja.

Yuk belajar lebih asik sambil memerhatikan dan memahami video pembelajaran berikut.



Perhatikanlah teks berikut!

Terus terang, saya merindukan teenlit yang berani jujur, wajar, dan otentik. Sebuah tontonan yang mengekspresikan kemiskinan dengan kemiskinan, kelas menengah secara menengah, orang kaya sebagai orang kaya, pelajar sebagai pelajar, dan remaja sebagai remaja. "Kartini-Kartini" di SMA bukan lagi mereka yang hanya sibuk dengan penampilan, pamer barang mewah, menguber kekasih, hingga lupa pada semangat keindonesiaan dan upaya mengejar kepintaran seperti telah ditunjukkan R.A. Kartini. Untunglah, Kartini yang terkenal dengan semangat patriotiknya, tak sempat menyaksikan teenlit. Saya tak tega menyaksikan air matanya menitik.



Secara tidak langsung, teks tersebut menyampaikan ajakan kepada pembaca. Ajakan ditujukan kepada pelaku-pelaku dunia perfilman untuk membuat tontonan (sinetron) teenlit yang jujur, wajar, dan otentik. Penulis juga berharap agar tontonan-tontonan itu tidak melupakan semangat keindonesiaan dan dapat mengejar kepintaran sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh R.A. Kartini.

Dengan karakteristik tersebut, teks di atas digolongkan ke dalam teks persuasif. Teks tersebut berisi ajakan atau bujukan. Pernyataan-pernyataan di dalam teks tersebut mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan-keinginan penulis. Sebagai tulisan yang bersifat ajakan, pernyataan- pernyataan di dalam teks tersebut cenderung "mempromosikan" sesuatu yang diperlukan pembaca.

Perhatikan pula teks berikut!

Penyebab seseorang mengalami gangguan pencernaan, antara lain, pola makan tidak teratur. Misalnya, sering terlambat makan, kurang mengonsumsi sayur dan buah, dan kurang memperhatikan gizi makanan. Salah satu upaya menjaga saluran pencernaan agar tetap sehat, makanlah dengan pola makan sehat dan seimbang.



Teks tersebut merupakan contoh lain dari teks persuasif. Di dalamnya juga terkandung bujukan. Hal itu sebagaimana yang tampak pada bagian akhir, yakni "makanlah dengan pola makan sehat dan seimbang". Namun, sebelum menyampaikan bujukan itu, penulis mengemukakan sejumlah pendapat yang bisa mengantarkan pembaca untuk mau mengikuti bujukannya.

Dengan demikian, di dalam teks persuasif terdapat pendapat pendapat seperti halnya di dalam teks argumentatif. Mungkin pula tersaji fakta. Di dalam teks persuasif, baik pendapat ataupun fakta digunakan dalam rangka memengaruhi pembaca agar mau mengikuti bujukan-bujukan itu.

Perhatikan pula cuplikan teks berikut!


Sejak terjadinya bencana gempa bumi dan gelombang tsunami itu sering kali bencana tersebut dijadikan sarana untuk memungut uang dari masyarakat. Banyak organisasi atau kelompok orang tak bertanggung jawab meminta sumbangan untuk korban bencana tersebut. Mereka beroperasi di atas bus kota, lampu merah, dan pinggir-pinggir jalan lainnya yang mengatasnamakan dinas sosial. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati terhadap ulah oknum tersebut. Kami organisasi Sosial Peduli Kasih, tidak pernah meminta sumbangan dengan cara-cara seperti itu.



Teks tersebut juga menyampaikan bujukan atau imbauan. Perhatikanlah kalimat terakhir teks tersebut. Penulis mengimbau masyarakat untuk berhati- hati terhadap ulah oknum yang meminta sumbangan dengan mengatasnamakan korban bencana alam. Sebelum itu, penulis menyampaikan sejumlah fakta yang bisa meyakinkan dan memengaruhi pembaca dengan bujukan-bujukannya itu. Pernyataan-pernyataan yang dimaksud di dalam contoh tersebut sebagai berikut.

1)      Sejak terjadinya bencana gempa bumi dan gelombang tsunami itu sering kali bencana tersebut dijadikan sarana untuk memungut uang dari masyarakat.

2)      Banyak organisasi atau kelompok orang tak bertanggung jawab meminta sumbangan untuk korban bencana tersebut.

3)      Mereka beroperasi di atas bus kota, lampu merah, dan pinggir-pinggir jalan lainnya yang mengatasnamakan dinas sosial.

Di samping menggunakan fakta, penulis dapat pula menggunakan pendapat para ahli. Juga bisa menggunakan cara lainnya yang sekiranya dapat memperkuat ajakan atau imbauannya itu.



1.    PENGERTIAN TEKS PERSUASIF

Pada bagian pengantar telah disinggung sedikit tentang pengertian teks persuasi. Selanjutnya pada bagian ini akan diberikan pengertian lebih lanjut lagi tentang teks persuasi.

Teks persuasi merupakan bacaan yang terdiri atas kumpulan paragraf berisi bujukan atau ajakan untuk pembacanya. Penulis membuat teks persuasi untuk meyakinkan pembaca agar terpengaruh bacaan sehingga memiliki pemikiran yang sama. Harapannya, pembaca akan mengikuti dan melakukan apa yang sudah dituliskan oleh penulis didalam teks persuasi.

Dalam kalimat yang lebih ringkas, perngertian teks persuasi adalah bacaan atau teks yg isinya berupa ajakan atau bujukan kepada pembacanya agar melakukan atau mengikuti isi dalam teks persuasi yang telah dibuat.

Biasanya, isi tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif. Isi bacaan dibuat dari sudut pandang pribadi penulisnya. Untuk meyakinkan pembaca, bisanya di dalam bacaan juga disertakan data-data pendukung lain. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan pembaca akan kebenaran isi tulisan teks persuasi yang dibuat.

2.        AJAKAN DALAM TEKS PERSUASIF

Di dalam pelajaran sebelumnya telah kamu ketahui bahwa teks persuasi ditandai oleh kehadiran ajakan. Adapun yang dimaksud dengan ajakan adalah kata-kata atau perbuatan untuk mengajak; undangan. Ajakan dapat pula berarti anjuran, imbauan, dan sebagainya (untuk melakukan sesuatu).

Seperti di dalam cuplikan-cuplikan di atas bahwa suatu ajakan ditandai dengan kata-kata harus, hendaknya, sebaiknya, usahakanlah, jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Di samping itu, tidak sedikit pula teks persuasi yang menyampaikan ajakannya itu secara tersirat. Hal itu seperti yang tampak pada cuplikan teks di awal-awal bab ini. Walaupun tidak dinyatakan secara langsung, pembaca tetap akan memahami bahwa teks itu berisi suatu ajakan atau bujukan agar pembacanya itu berbuat sesuatu sesuai dengan harapan penulisnya.



 

3.        PENUGASAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan kutipan teks berikut!

Kegiatan nonakademik sah-sah saja buat dijalankan. Apalagi dapat memaksimalkan diri sehingga menghasilkan prestasi yang gemilang. Satu yang mesti kamu ingat, sebagai pelajar kegiatan utama kamu adalah belajar. Kamu harus pintar-pintar membagi waktu. Percaya deh, segala kegiatan positif akan menghasilkan kesuksesan.

1)      Apa yang dimaksud dengan teks persuasi?

2)      Hal apa saja yang membedakan teks persuasi dengan jenis teks lainnya?

3)      Apa yang diharapkan penulis teks persuasi untuk pembacanya?

4)      Apa fungsi fakta di dalam teks persuasi?

5)      Mengapa cuplikan teks tersebut persuasif? Jelaskan!

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Karya Siswa

Kegiatan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Setelah peserta didik mempelajari pengertian laporan hasil observasi, struktur, dan data, sela...