Minggu, 07 Februari 2021

TEKS PERSUASIF: Pembahasan 1 - MENEMUKAN AJAKAN DALAM TEKS PERSUASIF

 

TEKS PERSUASIF

A.  MENEMUKAN AJAKAN DALAM TEKS PERSUASIF

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menelaah saran, ajakan, dan pertimbangan atas permasalahan aktual dari teks persuasi yang kamu dengar dan baca.

Pernahkah kamu terbujuk atau membujuk orang untuk berbuat sesuatu? Nah, itu artinya kamu sudah cukup akrab dengan hal-hal yang persuasif. Itu berarti pula teks persuasif bukan lagi hal yang asing bagi kehidupan kamu sehari-hari. Bahkan, kemampuan untuk bisa memengaruhi orang (berpersuasi) sangat penting kamu kuasai, misalnya dalam kegiatan berbicara di depan umum.

Dalam pembahasan ini, kamu akan memahami dan menelaah struktur teks persuasi. Dengan begitu, kamu pun akan mudah pula dalam mempersuasi orang lain, untuk bersama-sama berbuat sesuatu yang bermanfaat tentu saja.

Yuk belajar lebih asik sambil memerhatikan dan memahami video pembelajaran berikut.



Perhatikanlah teks berikut!

Terus terang, saya merindukan teenlit yang berani jujur, wajar, dan otentik. Sebuah tontonan yang mengekspresikan kemiskinan dengan kemiskinan, kelas menengah secara menengah, orang kaya sebagai orang kaya, pelajar sebagai pelajar, dan remaja sebagai remaja. "Kartini-Kartini" di SMA bukan lagi mereka yang hanya sibuk dengan penampilan, pamer barang mewah, menguber kekasih, hingga lupa pada semangat keindonesiaan dan upaya mengejar kepintaran seperti telah ditunjukkan R.A. Kartini. Untunglah, Kartini yang terkenal dengan semangat patriotiknya, tak sempat menyaksikan teenlit. Saya tak tega menyaksikan air matanya menitik.



Secara tidak langsung, teks tersebut menyampaikan ajakan kepada pembaca. Ajakan ditujukan kepada pelaku-pelaku dunia perfilman untuk membuat tontonan (sinetron) teenlit yang jujur, wajar, dan otentik. Penulis juga berharap agar tontonan-tontonan itu tidak melupakan semangat keindonesiaan dan dapat mengejar kepintaran sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh R.A. Kartini.

Dengan karakteristik tersebut, teks di atas digolongkan ke dalam teks persuasif. Teks tersebut berisi ajakan atau bujukan. Pernyataan-pernyataan di dalam teks tersebut mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau keinginan-keinginan penulis. Sebagai tulisan yang bersifat ajakan, pernyataan- pernyataan di dalam teks tersebut cenderung "mempromosikan" sesuatu yang diperlukan pembaca.

Perhatikan pula teks berikut!

Penyebab seseorang mengalami gangguan pencernaan, antara lain, pola makan tidak teratur. Misalnya, sering terlambat makan, kurang mengonsumsi sayur dan buah, dan kurang memperhatikan gizi makanan. Salah satu upaya menjaga saluran pencernaan agar tetap sehat, makanlah dengan pola makan sehat dan seimbang.



Teks tersebut merupakan contoh lain dari teks persuasif. Di dalamnya juga terkandung bujukan. Hal itu sebagaimana yang tampak pada bagian akhir, yakni "makanlah dengan pola makan sehat dan seimbang". Namun, sebelum menyampaikan bujukan itu, penulis mengemukakan sejumlah pendapat yang bisa mengantarkan pembaca untuk mau mengikuti bujukannya.

Dengan demikian, di dalam teks persuasif terdapat pendapat pendapat seperti halnya di dalam teks argumentatif. Mungkin pula tersaji fakta. Di dalam teks persuasif, baik pendapat ataupun fakta digunakan dalam rangka memengaruhi pembaca agar mau mengikuti bujukan-bujukan itu.

Perhatikan pula cuplikan teks berikut!


Sejak terjadinya bencana gempa bumi dan gelombang tsunami itu sering kali bencana tersebut dijadikan sarana untuk memungut uang dari masyarakat. Banyak organisasi atau kelompok orang tak bertanggung jawab meminta sumbangan untuk korban bencana tersebut. Mereka beroperasi di atas bus kota, lampu merah, dan pinggir-pinggir jalan lainnya yang mengatasnamakan dinas sosial. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati terhadap ulah oknum tersebut. Kami organisasi Sosial Peduli Kasih, tidak pernah meminta sumbangan dengan cara-cara seperti itu.



Teks tersebut juga menyampaikan bujukan atau imbauan. Perhatikanlah kalimat terakhir teks tersebut. Penulis mengimbau masyarakat untuk berhati- hati terhadap ulah oknum yang meminta sumbangan dengan mengatasnamakan korban bencana alam. Sebelum itu, penulis menyampaikan sejumlah fakta yang bisa meyakinkan dan memengaruhi pembaca dengan bujukan-bujukannya itu. Pernyataan-pernyataan yang dimaksud di dalam contoh tersebut sebagai berikut.

1)      Sejak terjadinya bencana gempa bumi dan gelombang tsunami itu sering kali bencana tersebut dijadikan sarana untuk memungut uang dari masyarakat.

2)      Banyak organisasi atau kelompok orang tak bertanggung jawab meminta sumbangan untuk korban bencana tersebut.

3)      Mereka beroperasi di atas bus kota, lampu merah, dan pinggir-pinggir jalan lainnya yang mengatasnamakan dinas sosial.

Di samping menggunakan fakta, penulis dapat pula menggunakan pendapat para ahli. Juga bisa menggunakan cara lainnya yang sekiranya dapat memperkuat ajakan atau imbauannya itu.



1.    PENGERTIAN TEKS PERSUASIF

Pada bagian pengantar telah disinggung sedikit tentang pengertian teks persuasi. Selanjutnya pada bagian ini akan diberikan pengertian lebih lanjut lagi tentang teks persuasi.

Teks persuasi merupakan bacaan yang terdiri atas kumpulan paragraf berisi bujukan atau ajakan untuk pembacanya. Penulis membuat teks persuasi untuk meyakinkan pembaca agar terpengaruh bacaan sehingga memiliki pemikiran yang sama. Harapannya, pembaca akan mengikuti dan melakukan apa yang sudah dituliskan oleh penulis didalam teks persuasi.

Dalam kalimat yang lebih ringkas, perngertian teks persuasi adalah bacaan atau teks yg isinya berupa ajakan atau bujukan kepada pembacanya agar melakukan atau mengikuti isi dalam teks persuasi yang telah dibuat.

Biasanya, isi tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif. Isi bacaan dibuat dari sudut pandang pribadi penulisnya. Untuk meyakinkan pembaca, bisanya di dalam bacaan juga disertakan data-data pendukung lain. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan pembaca akan kebenaran isi tulisan teks persuasi yang dibuat.

2.        AJAKAN DALAM TEKS PERSUASIF

Di dalam pelajaran sebelumnya telah kamu ketahui bahwa teks persuasi ditandai oleh kehadiran ajakan. Adapun yang dimaksud dengan ajakan adalah kata-kata atau perbuatan untuk mengajak; undangan. Ajakan dapat pula berarti anjuran, imbauan, dan sebagainya (untuk melakukan sesuatu).

Seperti di dalam cuplikan-cuplikan di atas bahwa suatu ajakan ditandai dengan kata-kata harus, hendaknya, sebaiknya, usahakanlah, jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Di samping itu, tidak sedikit pula teks persuasi yang menyampaikan ajakannya itu secara tersirat. Hal itu seperti yang tampak pada cuplikan teks di awal-awal bab ini. Walaupun tidak dinyatakan secara langsung, pembaca tetap akan memahami bahwa teks itu berisi suatu ajakan atau bujukan agar pembacanya itu berbuat sesuatu sesuai dengan harapan penulisnya.



 

3.        PENUGASAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan kutipan teks berikut!

Kegiatan nonakademik sah-sah saja buat dijalankan. Apalagi dapat memaksimalkan diri sehingga menghasilkan prestasi yang gemilang. Satu yang mesti kamu ingat, sebagai pelajar kegiatan utama kamu adalah belajar. Kamu harus pintar-pintar membagi waktu. Percaya deh, segala kegiatan positif akan menghasilkan kesuksesan.

1)      Apa yang dimaksud dengan teks persuasi?

2)      Hal apa saja yang membedakan teks persuasi dengan jenis teks lainnya?

3)      Apa yang diharapkan penulis teks persuasi untuk pembacanya?

4)      Apa fungsi fakta di dalam teks persuasi?

5)      Mengapa cuplikan teks tersebut persuasif? Jelaskan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Karya Siswa

Kegiatan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Setelah peserta didik mempelajari pengertian laporan hasil observasi, struktur, dan data, sela...