Tampilkan postingan dengan label ciri dan tujuan teks persuasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ciri dan tujuan teks persuasi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 Februari 2021

MATERI TEKS PERSUASI: MENGIDENTIFIKASI CIRI DAN TUJUAN TEKS PERSUASI

BELAJAR MENGIDENTIFIKASI CIRI DAN TUJUAN TEKS PERSUASI

Salam bahagia dan sehat selalu untuk Ananda sekalian!
Ananda sudah selesai menempuh dan menuntaskan modul-modul semester gasal.
Sekarang Ananda melanjutkan pembelajaran pada semester genap. Sebelum belajar lebih
lanjut, kita akan mengingat kembali pembelajaran sebelumnya. Apakah Ananda masih
mengingat teks-teks berikut ini?




Bagaimana, Ananda? Apakah Ananda masih mengingat teks-teks tersebut? Pernahkah Ananda mempelajari teks-teks tersebut? Ya, benar… Ananda pernah mempelajari teks- teks tersebut pada semester gasal yang lalu. Teks-teks tersebut merupakan contoh poster dan iklan layanan masyarakat. Nah, perhatikan kembali kalimat-kalimat atau kata-kata yang tertera dalam teks-teks tersebut? Apakah kalimat atau kata-kata yang tertera dalam masing-masing teks tersebut memiliki kesamaan pesan?

Mari kita cermati kembali. Kita urutkan dari teks pertama dengan urutan dari teks yang tertera di atas selanjutnya sampai ke bawah, ya...

  1. Teks pertama, mengingatkan kepada pembaca agar tidak mencontek dan imbauan untuk menjadi diri sendiri.
  2. Teks kedua, berisi imbauan kepada orang tua untuk membawa putra-putrinya yang masih balita ke Posyandu.
  3. Teks ketiga, berisi peringatan kepada pembaca agar mencegah virus corona dengan memakai masker.
  4. Teks keempat, berisi peringatan kepada pembaca agar berhenti merokok karena hal itu berbahaya bagi kesehatan.

Semua kalimat dan kata-kata yang tertuang dalam teks-teks atau poster-poster serta iklan layanan masyarakat tersebut menyatakan ajakan, imbauan, atau peringatan kepada masyarakat pembaca poster-poster dan iklan layanan masyarakat tersebut. Dengan kata lain kalimat-kalimat dan kata-kata dalam poster dan iklan layanan masyarakat tersebut berusaha memengaruhi atau membujuk masyarakat, atau bersifat persuasi.

Nah, saat ini Ananda sudah menyelesaikan dengan baik modul tentang Berkreasi dan Menginspirasi melalui Iklan, Slogan, atau Poster yang di dalamnya antara lain Ananda menemukan kalimat atau kata-kata persuasif. Dalam modul ini Ananda akan memperdalam pemahaman tentang kalimat atau kata-kata persuasif sehingga Ananda dapat menggunakannya secara lebih luas. Dengan demikian Ananda diharapkan akan memperoleh manfaat yang lebih banyak lagi. Masih, semangat Ananda? Semangat, sehat, Ananda hebat…!

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah proses pembelajaran selesai, Ananda diharapkan dapat:

  1. menunjukkan sikap spiritual yang makin baik, terutama sikap bersyukur dan menghargai perbedaan;
  2. menunjukkan sikap sosial yang makin baik, yaitu sikap peduli kepada lingkungan dan sesama, bijaksana dalam menyikapi suatu hal, jujur dalam menyatakan kebenaran, santun dan kreatif dalam menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam teks persuasi;
  3. mengidentifikasi ciri teks persuasi dengan tepat;
  4. merumuskan tujuan teks persuasi dengan benar.
B. PERAN GURU DAN ORANG TUA

Dalam pembelajaran ini Bapak/Ibu Guru (a) merancang pembelajaran Ananda dengan banyak beraktivitas di antaranya dengan membaca, memberi tanda pada kata atau kalimat di dalam teks, menemukan jawaban di luar teks dan sebagainya dengan rancangan yang sederhana sehingga Ananda mudah dan nyaman untuk belajar dan (b) memberikan tautan (link) pengayaan untuk Ananda kerjakan di rumah dengan pendampingan orang tua.

Bapak/Ibu Ananda di rumah diharapkan juga mengambil peran (a) mendampingi dan memfasilitasi Ananda pada saat mengerjakan tugas di rumah; (b) berkomunikasi kepada Bapak/Ibu guru untuk hal-hal yang berhubungan dengan kenyamanan Ananda dalam belajar; (c) menyediakan bahan bacaan tambahan (majalah, koran, atau buku mata pelajaran lain) yang di dalamnya terdapat contoh teks persuasif, yaitu bahan bacaan yang berisi ajakan-ajakan atau pengaruh- pengaruh yang baik, dan (d) mengingatkan Ananda untuk mengumpulkan tugas- tugas sesuai dengan petunjuk dalam modul.

C. AKTIVITAS PEMBELAJARAN

1. Mengidentifikasi Ciri dan Tujuan Teks Persuasi

Pada bagian awal modul ini Ananda diminta mengingat kembali kalimat dan kata- kata persuasif yang dituangkan dalam poster dan iklan layanan masyarakat. Mengapa? Karena seperti sudah disampaikan di awal modul ini bahwa melalui modul ini Ananda akan diajak untuk memperdalam pemahaman tentang kalimat atau kata-kata persuasif sehingga Ananda dapat menggunakannya secara lebih luas. Melalui modul ini Ananda akan diajak untuk menelaah struktur dan unsur kebahasaan teks persuasi serta menyajikan teks persuasi. Nah, dengan pemahaman tersebut Ananda diharapkan dapat memanfaatkan teks persuasi yang Ananda sajikan bagi lingkungan sekeliling Ananda dan bagi sesama.

 a. Menemukan Ciri-ciri Teks Persuasi

Setelah Ananda mengingat kembali tentang teks persuasi yang terdapat dalam poster dan iklan, maka langkah selanjutnya dalam pembelajaran ini adalah mengidentifikasi ciri dan tujuan teks persuasi. Untuk lebih memahami ciri- ciri dan tujuan teks persuasi, Ananda diajak mencermati model teks persuasi berikut ini. Setelah mencermati teks persuasi tersebut, langkah selanjutnya Ananda diajak untuk berlatih menemukan ciri-ciri dan tujuan teks persuasi.

Silakan Ananda mencermati contoh teks persuasi berikut ini. Dalam membaca teks persuasi berikut, berupayalah untuk memerhatikan cara penyampaian dan isi teks yang disajikan.

Setelah Ananda membaca teks tersebut, apakah Ananda menemukan kata- kata berisi perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh dari penulis teks? Bagus, Ananda menemukan kata-kata yang berisi perintah. Pada bagian manakah Ananda menemukan kata-kata tersebut? Benar... Pada bagian akhir teks tersebut diyatakan dengan tegas agar pengguna pupuk kimia beralih menggunakan pupuk kompos. Pada bagian tersebut pernyataan penulis teks sangat jelas “memerintahkan” kepada pengguna pupuk kimia untuk meninggalkan pupuk kimia dan beralih ke pupuk kompos. Apakah ada penanda yang menunjukkan hal tersebut? Benar… Ananda memang hebat…! Pernyataan penulis yang berisi “perintah” tersebut tampak pada penggunaan kata “tinggalkanlah …” dan “beralihlah …”.

Sekarang cobalah Ananda cermati contoh teks persuasi berikutnya!

Bagaimana dengan contoh 2? Apakah Ananda sudah menemukan isi teks tersebut? Apakah ada bagian teks yang menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh? Mari kita cermati kalimat demi kalimat dalam teks tersebut. Ananda tuliskan di bagian berikut, ya!

Bagaimana Ananda? Sudahkah Ananda temukan teks yang menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh? Mudah bukan? Mari kita cermati kembali, ya.

Pada kalimat pertama kita temukan pernyataan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. Kalimat kedua berisi saran untuk menyikat gigi sebelum tidur. Pada kalimat ketiga kita temukan ajakan atau bahkan perintah untuk menggunakan pasta gigi yang menggunakaan bahan alami. Pada kalimat keempat disampaikan alasan mengapa harus menggunakan pasta gigi berbahan alami. Kalimat kelima masih menjelaskan terkait alasan yang disampaikan pada kalimat keempat, yaitu kandungan alami dalam pasta gigi berbahan alami tersebut. Mungkin penulis ingin lebih meyakinkan pembaca, ya...

Bagaimana dengan kalimat keenam dan ketujuh? Rupanya kalimat keenam menyatakan khasiat dari bahan alami itu. Nah, di kalimat ini kita temukan penguatan alasan atau argumentasi dari fakta yang disampaikan pada kalimat sebelumnya, ya. Bagaimana dengan kalimat nomor tujuh? Kalimat ketujuh dengan tegas memerintahkan kepada pembaca untuk mulai menyikat gigi dengan teratur menggunakan bahan pasta gigi alami dan akibat atau dampak positif yang akan didapatkan. Hal ini tampak pada penggunaan kata “Mulailah dengan menyikat gigi … menggunakan… agar …”.

Bagaimana Ananda? Apakah sudah menemukan apa yang dimaksudkan dengan teks persuasi? Apakah Ananda ingin memperkuat pemahaman lagi? Baiklah, kita mencermati satu teks lagi, ya… Semangat, Ananda…!

Contoh 3

Anda Stres? Lenyapkan dengan Membaca!

 (1)Stres merupakan kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh suatu hal di luar diri seseorang, misalnya rasa tertekan dan terhimpit oleh keadaan tertentu. (2)Stres menyebabkan ketegangan psikis dan fisik. (3)Seseorang yang stres akan diliputi kecemasan, bahkan pada sesuatu yang belum terjadi. (4)Hal ini sebaiknya tidak terjadi secara berlarut-larut karena akan makin mengganggu kesehatan.

(5)Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi stres. (6)Salah satu cara tersebut adalah membaca. (7)Membaca dapat mengalihkan perhatian seseorang dari penyebab stres. (8)Hal ini disebabkan kegiatan membaca membuat seseorang fokus pada sesuatu yang dibacanya. (9)Secara tidak langsung, seseorang yang membaca akan terhanyut dalam gagasan atau imajinasi penulis dan melupakan sejenak beban yang membuatnya stres. (10)Hal tersebut telah terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Universitas Sussex pada tahun 2009.

(11)Dengan demikian, jika kita mengalami stres sebaiknya luangkanlah waktu untuk membaca buku kesukaan. (12)Begitu pula dengan orang lain yang juga mengalami stres, sarankan kepada orang tersebut untuk mengurangi stres dengan membaca.

Sumber: Tim Edukatif, 2017:159, dengan penyesuaian.

Sudahkah Ananda cermati teks pada contoh 3? Apakah Ananda sudah menemukan isi masing-masing kalimat dalam teks tersebut? Apakah ada bagian atau teks yang menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh? Mari kita cermati kalimat demi kalimat dalam teks tersebut. Dalam kalimat nomor berapa Ananda menemukan kalimat berisi perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau kalimat yang beriri pengaruh? Silakan Ananda tuliskan hasil pencermatan Ananda di bawah ini, ya!

Apakah Ananda sudah selesai mencermati teks “Anda Stres? Lenyapkan dengan Membaca!” Apakah Ananda sudah menemukan kalimat menyatakan perintah, ajakan, imbauan, bujukan, arahan, atau pengaruh dalam teks tersebut? Pasti sudah, bukan? Kalimat nomor berapakah yang menyatakan hal-hal tersebut? Tuliskan hasil pengamatan Ananda di tabel Aku Anak Kreatif 1.1!

Bagaimana Ananda? Apakah Ananda mengalami kesulitan untuk menentukan isi kalimat-kalimat yang Ananda amati? Tidak sulit, bukan? Ananda adalah anak yang hebat sehingga tentulah Ananda tidak mengalami kesulitan dan dapat mengisi tabel tersebut dengan benar.

Nah, setelah mencermati beberapa teks dengan karakteristik yang sama, maka pada tahap selanjutnya, cobalah Ananda merumuskan ciri-ciri yang sama yang terdapat dalam ketiga teks tersebut. Bagaimana caranya? Caranya, dengan melengkapi tabel Aku Anak Kreatif 1.2 dengan membubuhkan tanda centang (√) pada kolom yang disediakan!

Bila kita cermati, argumentasi dalam teks-teks tersebut pada umumnya berupa pendapat para ahli. Apakah fungsi argumentasi dalam teks tersebut? Benar, argumentasi dalam teks tersebut berfungsi untuk memperkuat ajakan atau imbauan yang disampaikan sehingga meyakinkan pembaca untuk mengikuti ajakan atau imbauan yang disampaikan dalam teks tersebut.

Dalam teks tersebut juga kita temukan fakta. Apakah fungsi fakta dalam teks tersebut? Sama halnya dengan argumentasi, fakta dalam teks tersebut berfungsi untuk mendukung dan memperkuat pendapat sehingga ajakan, bujukan, atau perintah yang disampaikan melalui teks tersebut mendapat sambutan dan diikuti oleh pembaca teks tersebut.

Bujukan, ajakan, pengaruh, arahan, imbauan, bahkan perintah dalam tersebut merupakan tujuan akhir dari teks tersebut. Dengan mengemukakan sejumlah pendapat yang didukung fakta-fakta diharapkan dapat mengantarkan pembaca untuk mau mengikuti atau melakukan bujukan, ajakan, arahan, imbauan, saran, bahkan perintah penulis teks tersebut.

Teks yang memuat unsur-unsur dalam tabel tersebut itulah yang disebut teks persuasi. Nah, setelah Ananda melengkapi tabel tersebut, Ananda tentu sudah bisa menyatakan apakah yang dimaksud dengan teks persuasi? Coba Ananda definisikan teks persuasi dalam satu kalimat!

Ananda hebat! Benar, teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks tersebut. Untuk memperkuat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah tersebut penulis menggunakan argumentasi dan fakta yang mendukung. Dengan demikian ciri-ciri teks persuasi adalah penggunaan kata-kata ajakan, bujukan, pengaruh, imbauan, atau kata-kata berisi perintah diperkuat fakta atau data sebagai dasar untuk memersuasi, serta argumentasi untuk meyakinkan pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, kehadiran argumentasi hanya sebagai pelengkap untuk meyakinkan atau memperkuat ajakan, bujukan, pengaruh, imbauan, atau perintah yang disampaikan. Coba Ananda cermati beberapa contoh kalimat persuasi berikut ini!

Contoh:

Anak-anak, jauhilah mencontek karena hal itu akan merugikan diri sendiri!

Ayo mulailah hidup sehat sebelum penyakit menyerangmu!

Sebaiknya Ananda sisihkan waktu untuk membaca agar makin terbuka wawasan Ananda!

Marilah kita hindari dehidrasi dengan banyak minum dan makan buah setiap hari!

Nah, Ananda telah mengetahui bahwa teks persuasi ditandai oleh kehadiran kata-kata ajakan, bujukan, arahan, imbauan, bahkan perintah atau larangan. Kata-kata ajakan tersebut misalnya ayo, marilah, lakukanlah, segeralah, hendaknya, harus, sebaiknya, usahakanlah, hindarilah, mulailah, dan lain-lain. Kehadiran fakta dan/atau data dalam teks persuasi diperlukan untuk mendukung dan memperkuat pendapat. Argumentasi dalam teks tersebut berfungsi untuk memperkuat ajakan atau imbauan Dengan pemahaman terhadap ciri-ciri tersebut, maka Ananda dapat menggambarkannya dalam skema sebagai berikut. 

Di samping pernyataan ajakan secara tersurat, yang ditandai dengan penggunaan kata-kata persuasif secara eksplisit dalam teks, ada pula teks persuasi yang menyampaikan ajakannya secara tersirat atau tidak secara eksplisit. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperhalus penyampaian. Walaupun tidak dinyatakan secara langsung, namun pembaca memahami dan mengetahui maksud tersebut. Nah, berdasarkan cara penyampaian ajakan, maka dapat dikatakan bahwa ada dua cara penyampaian ajakan yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Hal tersebut dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut.

Untuk memperkuat pemahaman Ananda, cermatilah kedua teks berikut kemudian lengkapi tabel dalam aktivitas Aku Anak Kreatif 1.3 dengan memberikan tanda centang () pada kolom Teks Persuasi atau pada kolom Bukan Teks Persuasi kemudian Ananda menuliskan alasan mengapa Ananda menyatakan bahwa teks tersebut merupakan Teks Persuasi atau Bukan Teks Persuasi!

Teks 1

Kadang-kadang kita dapat melihat nuansa warna-warni di langit setelah hujan berhenti. Kita dapat melihat warna-warni yang memesona di langit. Nuansa warna-warni itulah yang kita kenal dengan sebutan pelangi. Pelangi adalah fenomena optik dan meteorologi yang menghasilkan spektrum cahaya sehingga menimbulkan keteraturan nuansa warna.

Pelangi yang memiliki tujuh warna dapat dilihat setelah hujan turun. Pelangi terbentuk karena adanya peristiwa terpecahnya sinar matahari oleh tetesan air hujan yang terdiri atas percampuran warna dan bersinar dengan lurus. Saat sinar matahari melewati kepadatan air hujan yang berbeda, maka terjadilah pecahan-pecahan cahaya yang membentuk cahaya warna-warni. Warna- warna tersebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Ketika kita melihat pelangi berbentuk setengah lingkaran, menandakan sinar matahari datang dengan sudut sempit. Namun kita dapat melihat pelangi berbentuk lingkaran penuh jika kita berada di puncak gunung.

Begitulah proses terbentuknya pelangi. Fenomena alam tersebut terjadi karena ada sinar matahari dari tetesan air hujan. Dengan demikian tidaklah mengherankan bila pelangi hanya dapat dilihat pada siang hari setelah turun hujan.

Sumber: Dikutip dengan beberapa penyesuaian dari Ilmu Pengetahuan Populer untuk Anak, Hotimah dan Hariwijaya, 2007

 Teks 2

Masyarakat perkotaan yang didominasi oleh pekerja kantoran saat ini makin disibukkan dengan rutinitas harian mereka. Sayangnya, rutinitas harian para pekerja kantoran tersebut pada saat ini lebih banyak dilakukan dengan gadget sambil duduk seharian. Jenis pekerjaan saat ini memang lebih banyak menggunakan kekuatan otak daripada fisik. Tubuh dituntut untuk duduk di belakang meja sambil menatap layar komputer selama delapan jam per harinya.

Kebiasaan masyarakat modern inilah yang menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik. Tubuh menjadi kurang bergerak. Akibatnya pembakaran kalori dan pembuangan zat-zat beracun dalam tubuh menjadi ikut terhambat. Tak heran jika kini banyak orang yang mengalami obesitas karena kalori yang masuk dalam tubuh tak dapat dikeluarkan lewat aktivitas fisik.

Berbagai masalah kesehatan pun dapat ikut muncul pada orang-orang yang kurang aktivitas fisik. Biasanya masalah muncul pada sendi-sendi tulang yang jadi kaku. Penumpukan kalori dalam tubuh juga dapat memicu penyakit seperti tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, hingga jantung koroner.

Oleh karena itu, marilah kita terapkan kembali pola hidup sehat. Ayolah mulai menanamkan kecintaan pada olahraga. Sebisa mungkin, aturlah waktu untuk berolahraga minimal satu kali dalam seminggu. Kita dapat juga berolahraga sambil bekerja, misalnya dengan bersepeda saat menuju ke kantor. Karena dengan rutin berolahraga, maka kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan juga pikiran.

(Dirangkum dari berbagai sumber) 

Ananda sudah memahami kedua teks tersebut? Nah, sekarang cobalah Ananda melengkapi tabel berikut sesuai dengan petunjuk yang disampaikan sebelum kedua teks tersebut dicantumkan! 

Apakah Ananda mengalami kesulitan dalam mengisi tabel tersebut? Tentu tidak, bukan? Bagaimana hasil pengamatan Ananda? Benar jawaban Ananda bahwa Teks 1 bukan teks persuasi. Mengapa? Karena teks tersebut berisi penjelasan tentang fenomena bagaimana terjadinya pelangi. Apakah Ananda masih ingat pembelajaran dalam modul 2? Disebut apakah teks yang berisi fenomena kejadian alam sebagaimana ditulis dalam teks 1? Benar…! Teks tersebut adalah jenis teks eksplanasi. Di samping alasan di atas, dalam teks tersebut Ananda juga tidak menemukan kata-kata atau kalimat yang menyatakan ajakan, imbauan, bujukan, atau perintah yang merupakan ciri utama teks persuasi, bukan?

Nah, setelah Ananda menemukan ciri-ciri teks persuasi, sekarang cobalah Ananda temukan apakah tujuan teks persuasi atau mengapa teks persuasi tersebut ditulis?


b. Menemukan Tujuan Teks Persuasi

Agar Ananda dapat menemukan tujuan teks persuasi, Ananda dapat membaca kembali teks-teks yang terdapat pada contoh 1 tentang “Pilihan Penggunaan Pupuk” dan contoh 2 tentang “Menjaga Kesehatan Gigi” yang terdapat pada pembahasan sebelumnya. Ananda cermati kembali kedua teks tersebut, ya!


Tampak dengan jelas dalam kedua teks persuasi terdapat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks tersebut. Untuk memperkuat ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah tersebut penulis menggunakan argumentasi dan fakta yang mendukung. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan teks persuasi adalah membujuk atau mengajak pembaca teks sehingga pembaca teks akan mengikuti atau melakukan ajakan, perintah, imbauan, atau bujukan yang disampaikan oleh penulis dalam teks tersebut.

Sampai di sini Ananda tentu sudah makin memahami apakah yang dimaksudkan dengan teks persuasi, bagaimana ciri-cirinya, dan untuk tujuan apakah teks persuasi dibuat. Agar lebih memahami teks persuasi tersebut, marilah Ananda mendalami ketiga teks tersebut dengan merumuskan struktur dan unsur kebahasaan teks persuasi melalui aktivitas-aktivitas berikutnya. Selanjutnya ikutilah Aktivitas 2 berikut ini! Semangat, ya, Ananda…!!!


Daftar Pustaka:

Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk Jenjang SMP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester Genap (Kemdikbud, 2020).




 

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Karya Siswa

Kegiatan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Setelah peserta didik mempelajari pengertian laporan hasil observasi, struktur, dan data, sela...