MATERI
TEKS ULASAN
APA YANG DIMAKSUD ULASAN? Setelah membaca buku/e-book, menonton sinetron, ataupun acara-acara televisi lain, kamu hampir selalu tergoda untuk mengomentari bacaan dan tontonan-tontonan itu. Komentar itu berupa lontaran-lontaran kata bagus, seru, lucu, mengasyikkan, ataupun ungkapan-ungkapan sejenisnya. Lontaran-lontaran seperti itulah yang dimaksud dengan ulasan dalam bentuk sederhana. Dengan demikian, ulasan sebenarnya bukan sesuatu yang asing bagimu.
1. Contoh Teks Ulasan
Perhatikanlah teks
berikut!
-
Contoh
Teks Ulasan untuk Novel
Identitas
Buku
Judul :
Atheis
Pengarang :
Achdiat K. Mihardja
Penerbit :
Balai Pustaka
Tahun terbit : 1949 (cetakan pertama)
Tebal halaman : 232 halaman
Atheis
merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan Pemerintah RI
tahun 1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972.
Sementara itu, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar perak tahun 1974 dengan
judul yang sama.
Novel
ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik menjadi
anak yang saleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya
adalah pemeluk Islam yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO. Di
sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini.
Hubungan keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta
mereka tidak bisa berlangsung lama. Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali
ke Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Ia menuruti nasihat
orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski pernikahan
itu tidak disertai rasa cinta.
Kejadian
itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustrasi. Untuk menghilangkan
bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah
lama dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan tetapi, kehidupannya
berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Temannya itu datang
bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan
pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan
menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini memiliki karakter yang hampir
sama dengan Rukmini. Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul
dengan teman- teman Kartini. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli
dengan memberikan ceramah-ceramahnya. Akan tetapi, karena Rusli juga pandai
bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa disadari,
pemikiran- pemikiran Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh.
Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak
percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu luas.
Sejak
saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan
keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama. Pergaulannya semakin
bebas. Ia kemudian menikahi Kartini. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa
suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia. Kehidupan rumah
tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama– kelamaan Hasan
cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap
Kartini telah selingkuh.
Kejadian
itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa
berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman
yang tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan.
Hasan
memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang kampung.Ia ingin meminta
maaf kepada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit
keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafhan Hasan, bahkan sampai maut
menjemputnya. Ayah Hasan tetap berada pada pendirianya.
Hasan
merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam pada
Anwar dan berniat membunuhnya. Pada suatu malam, ia melaksanakan rencana itu.
Kemudian, ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman,
diberlakukanlah jam malam. Nahas menimpa Hasan. Belum sempat melaksanakan
niatnya, ia malah tertembak. Akan tetapi, sebelum meninggal, ia masih sempat
mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut asma-Nya.
Novel
ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus pandai bergaul
dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita
malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama. Kita harus senantiasa
berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan.
Nilai
moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang
sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak mau memaafkan
kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya. Manusia adalah tempat salah
dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi suatu saat juga akan
kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan Maha Pengampun, Pengasih, dan
Penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaafkan anaknya sendiri.
Bahasa novel ini lugas dan mudah dipahami. Sayangnya, novel ini sudah sangat
langka sehinga sulit diperoleh.
-
Contoh
Teks Ulasan untuk Film
Film
”Laskar Pelangi” adalah sebuah adaptasi dari novel Andrea Hirata dengan judul
yang sama. Film ini berlokasi di Belitong, Sumatra. Film ini diawali dengan
tokoh Ikal dewasa (Lukman Sardi) yang kembali ke tanah kelahirannya setelah
merantau. Dia lalu flash back ke masa kecilnya dulu sewaktu masih di SD
Muhammadiyah yang sederhana dengan dua guru yang bersahaja, Bu Muslimah (Cut
Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara).
Lima
tahun berlalu dan film bercerita tentang anggota Laskar Pelangi kelimanya duduk di kelas V, melalui sudut pandang Ikal
kecil (Zulfani). Selain Ikal, ada juga tokoh Lintang (Ferdian) yang amat jenius
dan Mahar (Verrys Yamarno) yang menunjukkan bakat seni luar biasa. Tokoh-tokoh
yang lain adalah Akiong, Harun, Sahara, dan Kucai.
Keputusan
penting sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana yang memilih anak-anak
asli Belitong sebagai pemain ternyata tepat. Mereka bisa menyelami karakter
masing-masing walaupun tidak punya pengalaman akting sebelumnya. Memang, Riri
dan Mira terkenal akan kemampuannya mengorbitkan bakat-bakat baru seperti yang
terjadi pada Rachel Maryam.
Zulfani
dan Ferdian menunjukkan penampilan yang luar biasa sebagai orang baru dalam
dunia akting tanpa pengalaman. Kepolosan mereka terasa sangat natural, berbeda
dengan bintang-bintang cilik lain yang sering mondar-mandir di layar televisi
kita. Anda pasti tanpa sadar tersenyum saat menyaksikan kisah cinta Ikal dengan
seorang gadis Tionghoa yang ditemuinya di pasar, menunjukkan betapa naturalnya
penampilan dia.
Inti
dari film ini, secara emosional, sebenarnya Lintang. Penonton langsung jatuh
cinta sejak kemunculan pertama Ikal di layar. Sebagai anak termiskin dari
sebuah komunitas miskin, gayanya yang terengah-engah menggenjot sepeda yang
terlalu besar untuknya adalah sebuah scene tak terlupakan. Sementara itu, aktor
veteran Ikranagara, memberikan penampilan memukau sebagai Pak Harfan. Dia
sukses membawakan karakter guru senior yang bersemangat, baik hati, dan sanggup
mengambil hati anak-anak asuhannya.
Skenarionya agak berbeda dibanding cerita di novel dengan penambahan beberapa karakter guru yang tidak dituliskan oleh Andrea. Sebuah hal yang wajar, tentu saja. Memang ini film lawas keluaran 2008. Akan tetapi, tidak ada ruginya menonton ”Laskar Pelangi” berkali-kali karena film ini memang "beda" dan berani melawan arus utama sinema Indonesia. (resensifilmbagus.blogspot.com. dengan beberapa penyesuaian)
2. Pengertian Teks Ulasan
Apa
itu teks ulasan? Nama lainnya adalah resensi.
Definisinya adalah teks yang berisi penjelasan/komentar/menafsirkan /review
terhadap suatu karya (drama, film atau buku).
Pengertian
teks ulasan adalah sebuah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis
terhadap berbagai hal. Teks tersebut memberikan tanggapan atau analisis yang
berhubungan dengan latar, waktu, tempat, serta karakter yang ada di dalam teks
tersebut.
Pengertian Teks Ulasan Menurut Para
Ahli
Tim Depdiknas
Tim
Depdiknas (2008: 1241) menjelaskan ulasan adalah kupasan, tafsiran, atau
komentar. Ulasan yang tertulis disebut teks ulasan.
Depdiknas
Depdiknas
(2014: 96) menjelaskan pengertian teks ulasan adalah suatu teks yang dihasilkan
dari sebuah analisis terhadap berbagai hal.
Kosasih
Kosasih
(2014: 203) menyatakan bahwa teks ulasan adalah teks yang di dalamnya terdapat
sejumlah tafsiran, komentar, ataupun kupasan mengenai suatu objek tertentu,
yang dalam hal ini adalah pementasan drama atau teater.
Mort
Teks
ulasan menurut Mort, dkk (2005: 1) merupakan tulisan yang isinya rangkuman dan
penilaian sebuah teks. Tulisan yang diulas dapat berupa buku, bab, ataupun
artikel jurnal.
Knapp dan Watkins
Menurut
Knapp dan Watkins (2005: 27) mengatakan bahwa teks ulasan merupakan salah satu
produk multigenerik dalam genre yang menggunakan pendapat sebagai sarana untuk
mengajak pembaca berpikir tentang sudut pandang sebuah karya sastra.
Pardiyono
Pardiyono
(2007: 313) menyatakan bahwa teks ulasan adalah teks yang berisi pemberian
kritik, evaluasi, atau melakukan review terhadap karya cipta intelektual.
Beberapa pendapat ahli di atas menunjukkan bahwasanya teks ulasan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, karena teks ulasan adalah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap satu hal dengan melibatkan berbagai hal sebagai pertimbangan sehingga menghadirkan penilaian yang objektif dan rasional dari teks tersebut. Teks tersebut memuat tanggapan, tinjauan, dan analisis terhadap buku, referensi, dan karya sastra (cerpen, novel, film, drama dan lain-lain).
3. Ciri-ciri Teks Ulasan
Adapun ciri-ciri teks
ulasan sebagai berikut.
1) Teks ini memiliki struktur yang terdiri
atas 5, yaitu: identitas karya, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi.
2) Teks ini berisi informasi yang menonjol
terhadap unsur-unsur karya yang sedang diulas berdasarkan pandangan atau opini
dari penulis terhadap suatu karya.
3)
Memberikan sebuah opini berdasarkan
fakta yang ada pada karya tersebut.
4) Nama lain/biasa dikenal atau disebut dengan istilah yaitu resensi.
4. Tujuan Teks Ulasan
Tujuan
teks ulasan antara lain sebagai berikut.
1)
Memberikan pendapat tentang kelebihan
dan kelemahan karya yang diulas.
2)
Memberikan gambaran atau garis besar
mengenai suatu karya.
3) Mengarahkan kepada pembaca untuk mempunyai opini kepada teks tersebut, apakah akan membeli atau tidak, membaca atau tidak.
5. Fungsi Teks Ulasan
Fungsinya antara lain
sebagai berikut.
1)
Dapat memengaruhi pembaca untuk lebih
jelas melihat karya yang sedang diulas.
2)
Sebagai bentuk media pengenalan.
3)
Dapat diartikan sebagai bentuk penilaian
terhadap suatu karya yang diulas.
4) Bentuk bukti dan perhatian terhadap karya yang patut diakui dan perlu dilihat.
6. Struktur Teks Ulasan
Perhatikan
kembali contoh teks ulasan novel Atheis di depan. Tampak bahwa struktur ataupun
susunannya dibentuk oleh bagian-bagian seperti identitas karya, orientasi,
sinopsis, analisis, dan evaluasi. Selain itu, sering pula disertai rekomendasi
yang berisikan saran-saran kepada pembaca.
1) Identitas karya dalam novel Atheis
mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran
buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung. Hal itu seperti
yang tampak pada teks ulasan film dan lagu.
2) Orientasi dalam paragraf pertama, yakni
dengan menjelaskan keberadaannya sebagai novel yang mendapat penghargaan,
sekaligus mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.
3) Sinopsis berupa ringkasan yang
menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.
4) Analisis berupa paparan tentang
keberadaaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.
5) Evaluasi berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya. Dalam contoh di depan dinyatakan bahwa novel Atheis menyajikan beberapa pelajaran hidup, bahasanya mudah dicerna. Adapun kekurangannya bahwa novel tersebut sudah sangat langka dan sulit diperoleh.
7. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
Seperti
halnya jenis teks lainnya, teks ulasan memiliki kekhasan kaidah kebahasannya.
Seperti yang tampak pada contoh-contoh di depan, bahwa karakteristik dari
kebahasaan teks ulasan sebagai berikut.
1)
Banyak menggunakan konjungsi penerang,
seperti bahwa, yakni, yaitu.
Contoh:
Hasan
merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam kepada
Anwar dan berniat membunuhnya.
Novel
ini banyak memberikan pelajaran pada pembacanya, antara lain, bahwa kita harus
pandai bergaul dengan orang lain.
2)
Banyak menggunakan konjungsi temporal,
seperti sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.
Contoh:
Sejak
saat itulah, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan
keberadaan Tuhan.
Kemudian,
ia mencari Anwar.
3)
Banyak menggunakan konjungsi penyebab,
seperti karena, sebab.
Contoh:
Akan
tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik
memengaruhi Hasan.
Lama-kelamaan
Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat.
4)
Menggunakan
pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir
teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,
Contoh:
Jangan
sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat. Bahkan, sampai
mengingkari ajaran agama.
Kita
harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini dengan
keberadaan Tuhan Semesta Alam.
Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang sudah bertaubat.
8. Kekurangan dan Kelebihan Suatu Teks Ulasan
Perhatikan
kembali teks ulasan film ”Laskar Pelangi” di depan. Pemahamanmu tentang teks
tidak utuh karena unsur-unsurnya kurang lengkap. Dalam teks itu tidak ada
identitas karya yang diulasnya. Sinopsis tentang isi film itu sendiri tidak
jelas. Teks itu langsung pada orientasi dan analisis. Oleh karena itu,
pemahaman kita terhadap teks tersebut tidaklah lengkap.
Berdasarkan
contoh tersebut, kekurangan teks ulasan bisa terjadi pada strukturnya yang
tidak lengkap. Misalnya, karena tidak menyebutkan identitas karya yang
ditanggapi. Kekurangannya itu mungkin pula terdapat pada isinya yang tidak
jelas.
Kekurangan suatu teks mungkin pula dijumpai pada pilihan katanya. Dalam teks tanggapan di depan, misalnya, terdapat kata-kata font handwriting dan catchy. Kata-kata tersebut kemungkinan sulit dipahami oleh para pembaca. Oleh karena itu, sebaiknya dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia.
Teks ulasan tidak selalu mimiliki kekurangan. Di dalamnya tentu pula terdapat sejumlah kelebihan. Hal itu terkait dengan kejelasan penyampaiannya, penggunaan bahasa, dan kelebihan pada aspek-aspek yang lain.
9. Langkah Penyusunan Teks Ulasan
Teks
ulasan merupakan suatu teks yang berisi pembahasan ataupun penilaian terhadap
suatu buku atau karya-karya lain. Teks ulasan disusun berdasarkan tafsiran
maupun pemahaman atas isi buku yang dibaca. Berbeda dengan menafsirkan terhadap
teks lain yang lebih tertuju pada kepentinganmu sendiri, penyusunan ulasan
selalu ditujukan untuk kepentingan orang lain.
Hasil
pemahaman itu lalu disampaikan kepada kepada khayalak. Untuk menyusun teks
seperti itu, langkah-langkahnya sebagai berikut.
1)
Mencatat identitas buku atau karya yang
akan diulas, yang meliputi judul, penulis, nama penerbit, tahun terbit,
termasuk ketebalan. Kalau perlu termasuk harga buku.
2)
Mencatat hal-hal menarik/penting dari
isi buku.
3)
Menelaah kelebihan dan kelemahan isi
buku.
4)
Merumuskan kesimpulan tentang isi dan
kesan-kesan buku itu secara keseluruhan.
5)
Membuat saran-saran untuk pembaca.