Minggu, 17 Januari 2021

MENYAJIKAN TANGGAPAN TENTANG KUALITAS KARYA (Film, Cerpen, Puisi, Novel, Karya Seni Daerah, dll.) DALAM BENTUK TEKS ULASAN

 

MENYAJIKAN TANGGAPAN TENTANG KUALITAS KARYA (Film, Cerpen, Puisi, Novel, Karya Seni Daerah, dll.) DALAM BENTUK TEKS ULASAN

Kompetensi Dasar: 4.12 Menyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan secara lisan dan tulis dengan memerhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan.

Materi:

1.       Struktur teks ulasan: identitas karya, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi.

2.       Kaidah kebahasaan teks ulasan

3.       Cara menulis teks ulasan

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menyusun teks ulasan dengan langkah-langkah yang benar. AYO PERHATIKAN KEMBALI MATERI STRUKTUR, KAIDAH KEBAHASAAN, DAN CARA MENULIS TEKS ULASAN! KAMU PASTI BISA!

1.  Struktur Teks Ulasan

Struktur ataupun susunan dari teks ulasan dibentuk oleh bagian-bagian seperti identitas karya, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi. Selain itu, sering pula disertai rekomendasi yang berisikan saran-saran kepada pembaca.

1)        Identitas karya dalam mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung. Hal itu seperti yang tampak pada contoh teks ulasan sebelumnya mengenai “Film Laskar Pelangi”

2)        Orientasi dalam paragraf pertama, yakni dengan menjelaskan keberadaannya sebagai suatu karya yang mendapat penghargaan, sekaligus mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.

3)        Sinopsis berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya.

4)        Analisis berupa paparan tentang keberadaaan unsur-unsur suatu karya. Contohnya dalam sebuah novel, terdapat tema, penokohan, dan alur.

5)        Evaluasi berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya. Dalam contoh teks ulasan sebelumnya dinyatakan bahwa novel Atheis menyajikan beberapa pelajaran hidup, bahasanya mudah dicerna. Adapun kekurangannya bahwa novel tersebut sudah sangat langka dan sulit diperoleh.

Penjelasan struktur teks ulasan novel Atheis:

Identitas Karya: Mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku.

Identitas Buku

Judul                       : Atheis

Pengarang               : Achdiat K. Mihardja

Penerbit                  : Balai Pustaka

Tahun terbit            : 1949 (cetakan pertama)

Tebal halaman        : 232 halaman

 

Orientasi:

Terdapat dalam paragraf pertama, yakni dengan menjelaskan keberadaannya sebagai suatu karya yang mendapat penghargaan, sekaligus mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.

 

Atheis merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan Pemerintah RI tahun 1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972. Sementara itu, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar perak tahun 1974 dengan judul yang sama.

 

Sinopsis: Ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya.

Novel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik menjadi anak yang saleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya adalah pemeluk Islam yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO. Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka tidak bisa berlangsung lama. Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Ia menuruti nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.

 

Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustrasi. Untuk menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan tetapi, kehidupannya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli. Temannya itu datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah perempuan modern dan pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini. Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman- teman Kartini. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya. Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa disadari, pemikiran- pemikiran Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh. Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu luas.

 

Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama. Pergaulannya semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia. Kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama– kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh.

 

Kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan.

 

Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang kampung. Ia ingin meminta maaf kepada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya. Ayah Hasan tetap berada pada pendirianya.

 

Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam pada Anwar dan berniat membunuhnya. Pada suatu malam, ia melaksanakan rencana itu. Kemudian, ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman, diberlakukanlah jam malam. Nahas menimpa Hasan. Belum sempat melaksanakan niatnya, ia malah tertembak. Akan tetapi, sebelum meninggal, ia masih sempat mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut asma-Nya.

 

Analisis: Paparan tentang keberadaaan unsur-unsur suatu karya. Contohnya dalam sebuah novel, terdapat tema, penokohan, dan alur.

(Pada teks ulasan ini tidak terdapat analisis. Analisis teks ulasan berupa paparan unsur intrinsik novel, seperti tema, tokoh, latar.)

Evaluasi: Paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.

Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus pandai bergaul dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama. Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan.

 

Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak mau memaafkan kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya. Manusia adalah tempat salah dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi suatu saat juga akan kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan Maha Pengampun, Pengasih, dan Penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaafkan anaknya sendiri. Bahasa novel ini lugas dan mudah dipahami. Sayangnya, novel ini sudah sangat langka sehinga sulit diperoleh.

 


2.  Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Seperti halnya jenis teks lainnya, teks ulasan memiliki kekhasan kaidah kebahasannya. Seperti yang tampak pada contoh-contoh di depan, bahwa karakteristik dari kebahasaan teks ulasan sebagai berikut.

1)        Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.

Contoh:

Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam kepada Anwar dan berniat membunuhnya.

Novel ini banyak memberikan pelajaran pada pembacanya, antara lain, bahwa kita harus pandai bergaul dengan orang lain.

2)        Banyak menggunakan konjungsi temporal, seperti sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.

Contoh:

Sejak saat itulah, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan.

Kemudian, ia mencari Anwar.

3)        Banyak menggunakan konjungsi penyebab, seperti karena, sebab.

Contoh:

Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan.

Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat.

4)        Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,

Contoh:

Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat. Bahkan, sampai mengingkari ajaran agama.

Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini dengan keberadaan Tuhan Semesta Alam.

Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang sudah bertaubat.

          3.  Cara Menulis Teks Ulasan

Teks ulasan merupakan suatu teks yang berisi pembahasan ataupun penilaian terhadap suatu buku atau karya-karya lain. Teks ulasan disusun berdasarkan tafsiran maupun pemahaman atas isi buku yang dibaca. Berbeda dengan menafsirkan terhadap teks lain yang lebih tertuju pada kepentinganmu sendiri, penyusunan ulasan selalu ditujukan untuk kepentingan orang lain.

Hasil pemahaman itu lalu disampaikan kepada kepada khayalak. Untuk menyusun teks seperti itu, langkah-langkahnya sebagai berikut.

1)        Mencatat identitas buku atau karya yang akan diulas, yang meliputi judul, penulis, nama penerbit, tahun terbit, termasuk ketebalan. Kalau perlu termasuk harga buku.

2)        Mencatat hal-hal menarik/penting dari isi buku.

3)        Menelaah kelebihan dan kelemahan isi buku.

4)        Merumuskan kesimpulan tentang isi dan kesan-kesan buku itu secara keseluruhan.

5)        Membuat saran-saran untuk pembaca.


PENUGASAN PERTEMUAN KE-2 TANGGAL 18 JANUARI 2021

1.        Buatlah sebuah teks ulasan dari novel yang telah kamu baca sebelumnya hingga tuntas, gunakan tabel berikut ini!

Identitas Karya: Mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku.

Identitas Buku

Judul                       :

Pengarang               :

Penerbit                  :

Tahun terbit            :

Tebal halaman        :

Orientasi:

Terdapat dalam paragraf pertama, yakni dengan menjelaskan keberadaannya sebagai suatu karya yang mendapat penghargaan, sekaligus mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.

 

 

Sinopsis: Ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya.

 

Analisis: Paparan tentang keberadaaan unsur-unsur suatu karya. Contohnya dalam sebuah novel, terdapat tema, penokohan, dan alur.

 

Evaluasi: Paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.

 

 

2.       Gunakan lembar tugas kertas folio atau kertas 2 lembar. Kemudian kirim hasilnya dalam bentuk pesan WA (caranya ketik manual seperti mengetik pesan biasa) atau berupa file document word dikarenakan hasilnya akan ibu bukukan! Contoh pengiriman dalam bentuk WA.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Karya Siswa

Kegiatan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Setelah peserta didik mempelajari pengertian laporan hasil observasi, struktur, dan data, sela...