Minggu, 28 Februari 2021

MATERI TEKS PERSUASI: MENELAAH UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN TEKS PERSUASI

BELAJAR MENELAAH UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN TEKS PERSUASI

Salam bahagia dan sehat selalu untuk Ananda sekalian!

Ananda sudah belajar dan memahami pengertian, ciri-ciri, tujuan, dan struktur teks persuasi. Pada bagian ini Ananda akan belajar merumuskan unsur kebahasaannya. Untuk itu, lakukan kegiatan berikut!

Kaidah kebahasaan berfungsi sebagai penanda utama teks persuasi adalah terdapat penyataan-pernyataan yang mengandung ajakan, dorongan, bujukan, dan sejenisnya.

Cermatilah teks berikut ini kemudian Ananda tentukan unsur-unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks persuasi! Lakukan seperti contoh!


Pernyataan-pernyataan tersebut berupa, bujukan atau ajakan yang ditandai dengan penggunaan kata marilah, mari, dan kata kerja imperatif hargailah. Kata-kata sejenis yang juga sering kita temukan misalnya, jangan, sebaiknya, hendaknya, waspadalah. Pernyataan-pernyataan seperti itu akan muncul dalam teks persuasi yang menyajikan pendapat dan fakta. Fungsi pendapat dan fakta adalah untuk lebih meyakinkan pembaca sebelum mereka dibujuk/diimbau/diajak/diperintah untuk melakukan sesuatu.

Pada saat kita membahas ciri-ciri teks persuasi juga sudah ditemukan penggunaan kata ganti. Dengan demikian dapat dirumuskan unsur-unsur kebahasaan yang menandai teks persuasi adalah sebagai berikut.

  • Penggunaan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.

Contoh:

Teks berkenaan dengan permasalahan remaja, maka teks persuasi akan menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan dunia remaja, misal gadget, internet, narkoba, reproduksi.

  • Penggunaan kata-kata penghubung (konjungsi) sebab-akibat/kausalitas seperti: sebab, karena, jika, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Penggunaan konjungsi ini mendukung argumentasi yang diberikan.
  • Untuk membuat penulis seolah-olah berada di pihak yang sama dengan pembaca dan “sepakat” sehingga lebih terbujuk oleh penulis, biasanya teks menggunakan kata ganti “kita”, contoh kalimat: “Kita harus membiasakan diri dan memberikan contoh membuang sampah di tempatnya.”
  • Penggunaan kata kerja mental, seperti: memrihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, menduga, berpendapat, berasumsi, dan menyimpulkan.
  • Penggunaan kata-kata perujukan dalam pemaparan fakta, seperti: berdasarkan itu …, merujuk pada pendapat.., dan lain-lain.
  • Penggunaan kata kerja imperatif seperti: sebaiknya, harus, sepantasnya, jadikanlah.

Pernyataan-pernyataan dengan kaidah kebahasaan tersebut digunakan untuk lebih meyakinkan dan memperkuat bujukan yang digunakan penulis sebelum ataupun sesudahnya.


Sekarang tentu pemahaman Ananda makin lengkap. Bila Ananda sudah memahami isi, ciri-ciri, tujuan, struktur, dan kaidah kebahasaan teks persuasi, maka Ananda dapat melanjutkan dengan aktivitas berikutnya untuk memantapkan pemahaman Ananda terhadap teks persuasi.

 

Daftar Pustaka:

Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 Untuk Jenjang SMP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester Genap (Kemdikbud, 2020).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Karya Siswa

Kegiatan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Setelah peserta didik mempelajari pengertian laporan hasil observasi, struktur, dan data, sela...